Iniadalah vlog jalan jalan ke Jepang, pengalaman liburan ke Jepang pada 3 musim yang berbeda. Mulai dari musim dingin, musim semi hingga musim panas di Jepang. Yang kurang tinggal autumn atau musim gugur saja! Doakan tahun ini bisa main ke Jepang dan bisa merasakan suasana musim gugur ya! For some reason mount Fuji wasn’t included in my initial plan. I was mainly only thinking to see Tokyo and Kyoto, and was hesitating to see the most famous Japanese icon. But then I thought that it would be a waste if I spend more than 2 weeks in Japan without seeing Fujisan. Without proper research, I headed to Kawaguchiko, and it turned out to be the first bad luck I had during my travels. Sore it saya bilang ke salah satu travel partners saya selama jalan-jalan ke Jepang, Marcel, kalau besok pagi kita akan ke Kawaguchiko buat ngelihat gunung Fuji. Pikir saya waktu itu, separo rute ke gunung Fuji dicover oleh JR pass, jadi sayang aja kalau gak dimanfaatkan. Lagipula, masak liburan ke Jepang selama lebih dari 2 minggu tapi gak ngelihat ikon terpopulernya sih?. During my travels career, I rarely kena sial karena selalu well-prepared dan being cautious selama perjalanan. Dan saya sering ketemu teman-teman baru yang sering bantuin selama trip. Makanya agak kaget dan speechless aja kalau pas jalan ke gunung Fuji kali ini kita berdua malah kena sial. Dan pastinya, accident ini bikin kesel and we missed the main scenery there. Detailnya akan saya ceritain nanti di akhir cerita because it’s not the main point of this article. The article is written as I want to share my experience and also help you plan your trip to mount Fuji, termasuk menentukan berapa lama waktu yang ideal untuk jalan-jalan ke gunung Fuji. TRIP KE GUNUNG FUJI, JEPANG THE SACRED VOLCANO Simbol pariwisata Jepang yang paling terkenal ini adalah gunung berapi aktif yang terakhir kali meletus pada tahun 1707. Gunung Fuji atau yang akrab disebut Fujisan adalah gunung tertinggi di Jepang dengan tinggi 3776 meter. Bentuknya yang hampir sempurna dengan diselimuti salju di puncaknya membuat banyak turis terkagum-kagum dengan Fujisan. Tak mengherankan pula kalau banyak yang worship Fujisan sebagai a sacred mountain. Tercatat ada sekitar turis yang mendaki ke gunung Fuji setiap tahun. Turis yang datang hanya untuk mengagumi keagungan Fujisan tentunya lebih banyak lagi. Gunung Fuji terletak di perbatasan prefektur Shizuoka dan Yamanashi dan kadang terlihat dari Tokyo dan Yokohama saat cuaca cerah. Waktu terbaik untuk melihat gunung Fuji adalah saat musim dingin dan gugur, tepatnya saat pagi banget dan late evening hours. Kalau kamu menuju Osaka, Kyoto, dan Nagoya dari Tokyo, kamu juga berkesempatan melihat gunung Fuji dari dalam shinkansen. Jangan lupa untuk duduk di kursi sebelah kanan, terutama di sekitar stasiun Shin-Fuji. Beberapa viewing points terbaik dan terpopuler untuk menikmati cantiknya gunung Fuji dan alam sekitarnya diantaranya adalah area 5 danau/ Fujigoko di kaki gunung Fuji sebelah utara. Danau yang paling accessible dari Tokyo dan memiliki banyak atraksi untuk turis asing adalah danau Kawaguchiko; dan Hakone, resor pemandian air panas di dekat Fujisan. Dari danau Kawaguchiko, kamu bisa lihat gunung Fuji dari dekat dan dengan jelas. Area ini juga populer sebagai base pendakian, camping serta memancing. Kalau kamu mau hiking naik ke gunung Fuji, sebaiknya lakukan di bulan Juli dan Agustus, karena di kedua bulan ini pendakian dibuka secara resmi. TRIP KE GUNUNG FUJI, JEPANG HOW TO GET THERE Karena saya punya JR pass, maka untuk ke gunung Fuji saya naik shinkansen lalu ganti dengan kereta lokal tujuan Kawaguchiko. Cuma sayangnya karena kurang riset dan mungkin karena baru sekali naik shinkansen, saya dan Marcel turun di stasiun yang salah. Instead of turun di stasiun Otsuki, kita kelewatan sampai akhirnya memutuskan untuk turun di Kofu, yaitu sebuah kota kecil di prefektur Yamanashi. Lumayan juga sih dapet waktu 1,5 jam buat jalan-jalan di kota kecil ini. Setelah itu kita naik shinkansen lagi, kali ini dengan tujuan stasiun Otsuki. Pada dasarnya ada beberapa cara untuk menuju ke gunung Fuji dari Tokyo ke Kawaguchiko, yaitu Shinkansen dan kereta lokal Dengan JR pass, kamu bisa menuju ke gunung Fuji, tepatnya ke salah satu viewing point-nya yang paling populer yaitu Kawaguchiko dengan naik shinkansen Kaiji dari stasiun Shinjuku, lalu turun di stasiun Otsuki. Disini kamu perlu ganti kereta dengan Fujikyu railway line dan JR pass tidak berlaku untuk naik kereta ini tapi JR Tokyo wide pass berlaku. Kamu bisa beli tiketnya di loket dengan harga 1440 yen. Total waktu perjalanan adalah 2 jam 50 menit. Cara ini bisa kamu consider kalau kamu gak mau rugi karena udah beli JR pass, kayak saya hehe.. Tapi kalau mau hemat waktu, sebaiknya naik bus. 2. Bus Ke gunung Fuji juga bisa dengan naik bus menuju danau Kawaguchiko. Dari stasiun Shinjuku, carilah lokasi Shinjuku expressway bus terminal. Lalu kamu bisa naik bus tujuan stasiun Kawaguchiko. Perjalanan memakan waktu 1 jam 45 menit sedangkan tiketnya yen one way. Tiket bus bisa dibeli online disini. Note Kalau kamu cuma punya waktu 1 hari ke gunung Fuji, sebaiknya naik bus terpagi, yaitu sekitar jam pagi sehingga kamu punya waktu lebih banyak untuk menikmati Fujisan dan danau Kawaguchiko. Kalau kamu ingin melanjutkan perjalanan ke Gotemba premium outlets untuk shopping setelah jalan-jalan ke gunung Fuji, kamu bisa naik bus dari stasiun Kawaguchiko tujuan Gotemba premium outlets. Perjalanannya memakan waktu 1 jam 45 menit, sementara tiketnya 1540 yen one way. Tiket bisa dibeli langsung saat naik ke bus. TRIP KE GUNUNG FUJI, JEPANG GETTING AROUND Saya jalan-jalan ke gunung Fuji cuma selama setengah hari. Karena keterbatasan waktu dan accident yang kita alamin, gak worth kalau saya ambil bus pass, jadinya kita jalan kaki aja selama berada di Kawaguchiko. Tapi kalau kamu punya waktu minimal 1 hari di Kawaguchiko, apalagi kalau stay overnight, kamu bisa gunakan bus pass yang mana dengan pass ini kamu bisa naik bus sepuasnya keliling Kawaguchiko dan ke gunung Fuji tentunya. Harganya yen dan berlaku selama 2 hari. Bus tiba setiap 15 menit, sedangkan pass bisa kamu beli di depan stasiun Kawaguchiko. Ada beberapa petugas yang menawarkan bus pass ke para turis yang baru turun dari kereta. Ambillah Kawaguchiko atau red line. Tapi pass juga berlaku untuk naik bus di green dan blue line. Berikut jadwal, rute, dan mapnya. Cara lain untuk menikmati Kawaguchiko dan gunung Fuji yang bisa kamu consider adalah dengan naik sepeda. Biaya sewanya yen per hari. Oh, I wish I had done more research about the trip to Fujisan. I might have had enjoyed the scenery by cycling around the town and the lake. Saya baru pernah sepedaan di Jepang pas jalan-jalan ke Tokyo selama 8 hari, tepatnya di sekitar Asakusa. Ini kegiatan yang pastinya bakal saya lakuin pas jalan-jalan ke gunung Fuji lagi, setelah pandemic over. TRIP KE GUNUNG FUJI, JEPANG THINGS TO SEE & DO Chureito Pagoda Salah satu spot terpopuler untuk menikmati view gunung Fuji sekaligus untuk take stereotypical shots of Japan. Dari sisi pagoda Chureito kamu bisa melihat gunung Fuji dan view kota Fujiyoshida di kejauhan. Pagoda 5 lantai ini merupakan bagian dari kuil Arakura Shengen. Waktu terbaik untuk kesini adalah saat musim semi saat bunga sakura bermekaran, atau musim gugur, tepatnya awal November . Untuk kesini, kamu bisa naik kereta Fujikyu railway line dari stasiun Kawaguchiko menuju stasiun Shimo-Yoshida 10 menit/ 310 yen atau dari stasiun Otsuki 35 menit/ 980 yen. Dari stasiun Shimo-Yoshida perlu jalan kaki selama 10 menit ke kuil Arakura Shengen, dilanjutkan dengan hiking sebanyak hampir 400 langkah. 2. Fuji Shibazakura Festival Festival bunga shibazakura terbaik dan paling populer di Jepang. Festival ini digelar di sebelah selatannya danau Motosuko, salah satu dari 5 area danau untuk melihat gunung Fuji, atau 40 menit dari stasiun Kawaguchiko. Bayangkan padang bunga berwarna pink menghampar dengan gunung Fuji yang berselimut salju sebagai latar belakang. Very breathtaking!. Festival Shibazakura diadakan setiap pertengahan bulan April hingga awal Juni, dari jam 8 pagi hingga 5 sore. Kalau kamu ingin menikmati picturesque views ini tanpa berdesak-desakan, sebaiknya hindari kesini saat weekends dan saat golden week. Datanglah di pagi hari agar bisa leluasa menikmati view dan festivalnya. Saat festival berlangsung, ada bus Shibazakura Liner yang menghubungkan stasiun Kawaguchiko dengan venue festival. Perjalanannya memakan waktu 40 menit. Sedangkan tiketnya 2200 yen untuk round trip dan termasuk tiket masuk ke festival. Note Tiket ke festival saja 800 yen. 3. Fuji-Q Highland Taman hiburan yang terkenal dengan 4 roller coastersnya yang berada di kaki gunung Fuji, di area 5 danau. Selain roller coasters, amusement park ini juga dilengkapi dengan permainan bertema anime; Thomas Land; Highland Resort Hotel and Spa yang menawarkan view gunung Fuji; Fujiyama museum, sebuah museum yang berisi koleksi lukisan dan ilustrasi gunung Fuji; serta Fujiyama onsen, pemandian air panas di sebelah resor yang memiliki onsen indoor dan outdoor serta terpisah antar gender. Untuk menuju ke Fuji-Q Highland, kamu bisa naik kereta Fujikyu railway line dari stasiun Kawaguchiko tujuan stasiun Fujikyu Highland 2 menit, 180 yen one way. Selain itu, banyak bus lokal yang berhenti di depan Fuji-Q Highland dan Fujiyama onsen. Tiket masuk ke Fuji-Q Highland free, hanya perlu membayar per permainan mulai dari 400 – 2000 yen. 1 day-pass for unlimited rides 5800 yen. 4. The Mount Fuji Panoramic Ropeway Salah satu cara untuk menikmati view gunung Fuji dan danau Kawaguchiko dari atas adalah dengan naik ropeway/ cable car. Ropeway akan membawa kamu ke sebuah observation deck di dekat puncak gunung Tenjo, di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju ke stasiun ropeway, kamu bisa naik bus dengan bus pass, red line dari stasiun Kawaguchiko selama 15 menit, tujuan Yuransen Ropeway Iriguchi bus stop. Atau jalan kaki dari stasiun Kawaguchiko selama 15-20 menit. Tiket ropeway roundtrip 900 yen dan 500 yen untuk one way. 5. Kubota Itchiku Art Museum Museum seni yang memamerkan karya-karya Kubota Itchiku, seorang seniman Jepang yang berhasil membangkitkan kembali seni pewarnaan sutra Tsujigahana. Karya masterpiece-nya yang belum rampung, “Simphony of Light” yang terdiri dari 80 kimono yang menggambarkan gunung Fuji dipamerkan disini. Museum ini worth to visit bukan hanya karena koleksi seninya tapi juga karena bangunan dan tamannya yang sangat menarik. Gedung museum dibangun dari batu kapur dan karang dari Okinawa, sedang di belakang galeri ada tea room yang unik. Berbagai koleksi seni dari Asia dan Afrika dipamerkan di halaman museum. Untuk menuju museum ini, kamu bisa naik bus dari stasiun Kawaguchiko tujuan Kubota Itchiku Bijutsukan bus stop dengan bus pass, red line selama 25 menit. Tiket masuk 1300 yen. TRIP KE GUNUNG FUJI, JEPANG KENA SIAL DI KAWAGUCHIKO As I’ve promised before, here I will tell you what had happened to us at Kawaguchiko.. Setelah sempat salah turun stasiun dan menjelajah Kofu selama 1,5 jam, saya dan Marcel akhirnya bisa naik shinkansen yang bener menuju ke stasiun Otsuki. Dari Otsuki, kita naik kereta Fujikyu yang mirip KRL itu menuju Kawaguchiko. Marcel sempet ketiduran karena capek, sedang saya ya ngantuk dikitlah. Pas kereta sampai, saya langsung bergegas turun dan keluar stasiun. Udah excited mau lihat Fujisan dari dekat. Eh, tapi kok si Marcel gak ada ya. Saya cari di toilet dan loket tiket pun sama aja. Ternyata dia lagi sibuk ngubek-ngubek kereta berama seorang petugas. Can you guess what just happened?. Dompet dia hilang/ jatuh pas tidur. Sialnya di dompet itu ada paspor dan JR pass. Jadilah kita menghabiskan waktu beberapa jam untuk mencari dompet itu di kereta, rel, dan area stasiun dan sekitarnya. Langkah selanjutnya adalah bikin laporan kehilangan paspor di pos polisi terdekat, karena surat ini diperlukan untuk dia bikin paspor sementara di KBRI Tokyo. Kita sempat bingung juga kapan bisa ke KBRI karena saat itu hari natal dan menjelang tahun baru KBRI dan kantor polisi Tokyo akan tutup. Cuma sayangnya petugas polisi di pos polisi Kawaguchiko gak bisa bahasa Inggris yang proper. Mereka berdua udah tua dan akhirnya kita berkomunikasi dengan google translate, yang tentunya jauh dari cukup untuk bikin laporan kehilangan. Disini saya heran banget, kenapa di kota yang sangat touristy seperti Kawaguchiko polisinya malah gak bisa bahasa Inggris?. Sedangkan setiap saya nanya arah sama polisi dan petugas stasiun di kota-kota lainnya, mereka semua bisa bahasa Inggris, minimal basic english. Akhirnya saya putuskan nelpon Maya, travel partner saya lainnya yang sedianya akan join dengan kita di Nara. Maya sempat berkomunikasi dengan pak polisi tapi bahasa Jepang dia terbatas. Well, karena kita perlu ngasih detail kejadian dan karena diburu waktu juga winter, sunsetnya jam 5 sore, akhirnya saya telpon teman Jepang saya yang tinggal di Jogja, kemudian dia menyampaikan urutan kejadian ke pak polisi in Japanese. Case closed?, oh gak secepat itu. Ketika kita udah putar arah menuju ke danau dan lagi asyik makan siang, pak polisi nelpon Maya lalu Maya messaged saya, katanya kita diminta balik ke pos polisi. Tentu saja kita mikir dompetnya udah ketemu. Jreng jeng…ternyata pak polisi lupa nanyain nama lengkap Marcel.. So you see, kita menghabiskan banyak waktu dengan pak polisi. Akibatnya kita gak bisa ke danau karena udah keburu gelap. Tapi masih cukup beruntung untuk ngelihat gunung Fuji di…parkiran ahahaha. Saya sempet gondok juga ama Marcel karena kok dia pakai naruh paspor di dompet bukannya di dasar tas. Karena paspor gak perlu ditunjukkin ke petugas stasiun setiap mau naik shinkansen, cukup tunjukkin JR pass aja. Kalau JR pass doang yang hilang kan masih bisa beli tiket shinkansen ketengan, or naik bus. Tapi ya lesson learned, and we don’t want this accident to ruin the entire trip. Besoknya kita udah balik ke mood normal dan siap untuk pindah ke Kyoto. I also got a lesson. Kalau ke gunung Fuji itu gak cukup setengah hari, minimal 3 hari dengan 2 malam menginap di Kawaguchiko. Hari pertama untuk keliling dengan menggunakan bus pass dan ke pagoda Chureito, hari kedua ke festival Shibazakura dan Fuji-Q Highland. Sedangkan hari ketiga untuk shopping ke Gotenba premium outlets sekaligus pulang ke Tokyo. Wah, udah jadi nih itinerary untuk trip selanjutnya ke gunung Fuji. Tinggal menunggu pandemik selesai, dan cusss ke Jepang lagi !! Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir DanauImutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di BarcelonaAda Turki Mini di Bosnia HerzegovinaNyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti HalalThe Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here Watch & subscribe to my daily vlog in America at my YouTube channel Dada Kimura Jalanjalan di Jepang 7 Hari, Jalan ke Disneyland dan Salat di Masjid Camii. Akhirnya negara yang ditunggu-tunggu traveler tiba. Jepang kembali buka untuk wisatawan asing mulai 10 Juni 2022. Wisatawan dari Indonesia pun diperbolehkan datang. Jepang memang jadi negara yang menarik untuk dikunjungi.
Sebelum mewabah di Indonesia, COVID-19 sudah lebih dulu mendarat di Jepang. Kala itu, kasus positif COVID-19 di Jepang belum sebanyak sekarang dan orang-orang masih beraktivitas seperti biasa. Sama halnya dengan masyarakat Indonesia yang masih santuy karena belum adanya kasus COVID-19. Meskipun begitu, agenda wisata ke negara yang terpapar COVID-19 tetap menimbulkan dilema, lho. Kami pun mewawancarai salah satu traveler yang wisata ke Jepang pada bulan Februari 2020 lalu. Ita-san, seorang pecinta travelling ini bakal berbagi pengalaman ke Jepang saat wabah COVID-19. Kira-kira, seperti apakah respon masyarakat dan pemerintah Jepang saat COVID-19 mulai merebak di negaranya? Berikut ini hasil bincang-bincang kami dengan Ita-san. Hi, boleh kenalan dulu dengan pembaca Hi, aku Tri Puspitasari, akrab dipanggil Ita/Itok/Ipus dan punya hobi jalan jalan dan menulis. Boleh dijelaskan kapan ke Jepang, tujuan ke mana saja, dan berapa lama di sana? Perjalanan 20-24 Februari 2020. Sampai Jakarta 25 Februari 2020 karena perjalanan pulang merupakan penerbangan tengah malam. Selama di Jepang menginap di daerah Asakusa. Objek wisata yang dikunjungi sekitaran Tokyo seperti Shibuya, Hachiko, Ginza. Juga menempuh perjalanan menggunakan JR Tokyo Wide Pass ke Kawazu dan Gala Yuzawa. Apa saja sih persiapan yang kamu lakukan saat akan liburan ke negara yang terpapar COVID-19? Update informasi seputar kondisi di negara tujuan dari Erni teman yang tinggal di Jepang. Jaga kesehatan sejak masih di Indonesia. Beberapa hari sebelum berangkat, kami memaksimalkan peningkatan daya imun. Kami juga membawa hand sanitizer, masker, cairan alkohol, dan tablet multivitamin. Dengar-dengar ke Jepang dengan teman-teman? Saat mendengar tentang COVID-19, bagaimana respon kamu dan teman-teman? Terus terang, aku sendiri panik dan sempat ada pikiran pengin membatalkan. Namun, merasa agak sayang saja karena dapat tiket promo ke Jepang yang murahnya kebangetan mendapatkan promo tiket setahun sebelumnya-Red. Selain itu dalam trip ini, akulah yang membuat itinerary jadi sangat berat rasanya kalau harus di-cancel. Belum tentu di lain kesempatan bisa dapat tiket semurah itu. Aku terus berkomunikasi dengan Erni. Dari Erni aku mendapat update bagaimana kondisi Jepang saat ini. Jumlah positif COVID-19 di sana bertambah tapi jumlahnya masih sedikit dan belum red zone. Darinya aku disarankan untuk senantiasa menjaga kebersihan. Ternyata diam-diam, teman-teman aku pun mencari informasi seputar kondisi Jepang saat itu. Bedanya, mereka tetap mantap untuk maju. Jadilah aku termotivasi dan semangat lagi untuk ke Jepang. Akhirnya usaha preventif kami lakukan dengan maksimal. Menjaga kebersihan jelas. Kami membawa hand sanitizer kemana-mana. Selain itu kami juga membawa semprotan alkohol yang kami gunakan untuk menyemprot apa pun yang bersinggungan dengan kami. Pakai masker. Saat pulang ke penginapan, semua barang yang kami bawa dari luar, termasuk winter coat, kamu semprot alkohol, berikut dengan seisi kamar. Kami juga meminimalisasi makan di luar dan memilih masak sendiri. Bagaimana kondisi Jepang saat kamu ke sana saat ada wabah COVID-19? Mohon dijelaskan kesan kamu dengan cara orang Jepang dalam menyikapi COVID-19? Sudah mulai ada beberapa yang positif COVID-19. Cuman belum banyak. Mereka juga sudah dikarantina, jadi agak lega. Kondisinya juga habis ada yang berita kapal yang penumpangnya ada yang positif COVID-19 Diamond Princess-Red, terus satu kapal dikarantina. Dapat informasi dari Erni kalo nanti di pesawat ada satu saja penumpang yang panas dan menunjukkan tanda-tanda COVID-19, langsung seisi pesawat karantina 14 hari dan nggak boleh masuk Jepang. Kami masih berani maju, positive thinking itu sangat diperlukan. Cuma ya agak konyol juga waktu persiapan membawa pakaian yang seenggaknya bisa untuk 14 hari, jaga-jaga kalau dikarantina, he-he. Kalau aku lihat, kesadaran dari warga Jepang sendiri sudah tinggi. Jadi mereka semua pakai masker, baik wisatawan maupun yang jualan di objek wisata. Dalam hal kebersihan juga. Jadi, pemerintah dalam menerapkan kebijakan pencegahan COVID-19 menjadi lebih mudah. Pemerintah Jepang juga lebih ketat. Meski sedang ada wabah COVID-19, adakah pengalaman berkesan selama liburan ke sana? Liburannya sangat berkesan. Senang banget bisa lihat sakura mekar dan salju sekaligus di satu waktu. Benar-benar momen langka. Seneng banget akhirnya bisa naik shinkansen. Pokoknya memberikan pengalaman banget lah, posisi ini juga trip pertama yang mana aku dapat job desk bikin itinerary. Apalagi waktu itu juga buka jastip dan merupakan pengalaman pertama dalam hal buka jastip. Merasa tertantang juga karena gimana caranya bisa survive di tengah kondisi yang agak mencekam waktu itu. Pokoknya trip ini benar-benar membuat aku keluar dari zona nyaman. Dan yang aku yakini, orang yang berani keluar dari zona nyaman berarti sudah berhasil naik ke anak tangga selanjutnya. Adakah tips yang ingin kamu share dengan pembaca Tips dari aku, kalau mau liburan ke Jepang, karena kondisi sekarang sudah seperti ini ya ditunda dulu saja nanti kalau dunia sudah benar-benar aman dari COVID-19. Nanti pun ketika sudah bisa jalan-jalan lagi, lanjutkan untuk memiliki gaya hidup bersih dan sehat, jangan hanya saat ada COVID-19 saja. Yang paling penting juga adalah jangan panik dan tetap positive thinking. Percayalah dengan positive thinking itu membantumu dalam banyak hal. Bahkan orang yang secara fisik sehat saja bisa sakit karena panik dan negative thinking. Satu lagi, buat kamu yang ingin ke Jepang, ada baiknya memilih akhir bulan Februari. Di momen itu kamu bisa melihat sakura mekar berjenis kawazu sakura dan salju sekaligus. Dan buat menghemat bujet, ada baiknya menggunakan JR. Ini akan menolongmu banget kalau kamu menuju destinasi wisata Jepang yang jauh-jauh seperti Kawazu dan Gala Yuzawa seperti aku kemarin. Dari wawancara pengalaman ke Jepang saat wabah COVID-19 ini, kita bisa memetik pelajaran bahwa langkah preventif sangat diperlukan. Ita-san dan teman-temannya pulang ke tanah air dengan selamat dan kondisi tubuh yang sehat karena melakukan langkah-langkah pencegahan. Kita pun juga bisa harus belajar untuk tidak panik, tetapi selalu waspada dan senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Nah, untuk saat ini kita DiRumahAja dulu ya. Kamu bisa mengisi aktivitas DiRumahAja dengan bikin masker Daiso DIY, lho. Nanti, jika pandemi COVID-19 sudah berakhir, kita bisa wisata ke Jepang lagi!!!! Senang dengan artikel ini? Bagikan dengan teman dan travel buddies Anda dengan menggunakan tombol social media share dibawah ini!
Hitemen2, vlog kali ini, gw cm share dikit mengenai pas pengalaman gw jalan2 ke Jepang. Mudah2an kalian suka yah.Subscribe, share, like & comment.Thank you
I continued my journey across Japan by Shinkansen. The 2nd city I visit in Japan is Kyoto, a city that is loved by almost every foreigners. But how come I can visit 1600 Buddhist temples and 400 Shinto shrines in just 4 days?. Which ones I should visit first? Shinkansen melaju dengan pesat melewati stasiun Tokyo. 2 jam kemudian, tepatnya jam 10 malam, saya tiba di Kyoto, kota kedua dalam rangkaian trip ke Jepang musim dingin kemarin. Karena udah capek banget setelah seharin muter-muter Yokohama, saya putuskan langsung naik bus menuju hotel. Dalam waktu 1 jam, saya udah siap istirahat demi bisa jalan-jalan ke Kyoto dengan maksimal keesokan harinya. Cuma saya agak penasaran dengan hal yang saya temui pas check-in di hotel. Resepsionisnya adalah orang Spanyol, sementara pegawai hotel yang bertugas bersih-bersih itu cowok Prancis. Keduanya mengaku udah kerja disini selama lebih dari 1 bulan pakai visa working holiday. Katanya sih mereka milih kerja di Kyoto karena suka dan betah tinggal di kota ini. Hal yang juga sering saya dengar maupun baca di beberapa travel blogs. Apa bener Kyoto se-magical itu sampai bikin banyak foreigners kepingin tinggal di kota ini?. I’ll find out very soon… JALAN-JALAN KE KYOTO IBUKOTA JEPANG YANG SELAMAT DARI PD II Every traveler hoping to get a glimpse of old Japan should visit Kyoto. Kota yang ditinggali sekitar 1,5 juta penduduk ini memiliki cultural treasures terbanyak di Jepang, mulai dari Buddhist temples, Shinto shrines, taman, dan istana yang termasuk 17 UNESCO World Heritage Site di Kyoto. Menjadikan jalan-jalan ke Kyoto bak ke surga bagi history buff seperti saya. Ibukota perfecture Kyoto yang berada di Kansai region ini dulunya bernama Heian-kyo artinya ibukota yang damai dan tenang. Saat ditetapkan sebagai ibukota Jepang yang baru pada tahun 794, Heian-kyo dibangun mengikuti model ibukota Tiongkok pada masa dinasti Tang, Chang’an. Penunjukan Heian-kyo sebagai ibukota Jepang yang baru sekaligus menandai dimulainya periode Heian dalam sejarah Jepang. Heian-kyo/Kyoto menyandang status sebagai ibukota hingga akhirnya ibukota dipindah ke Edo/Tokyo pada tahun 1869 saat Restorasi Meiji. Sepanjang sejarah, Kyoto telah berkali-kali mengalami kehancuran karena perang dan bencana alam. Namun kota di Jepang bagian barat ini selamat dari perang dunia kedua. Berkat exceptional historic value yang dimiliki Kyoto, nama Kyoto pun dihapus dari daftar kota yang ditargetkan akan dibom Amerika dengan bom atom pada perang dunia II. Makanya banyak temple, shrine, dan bangunan bersejarah lainnya yang selamat dari kehancuran berskala besar saat perang dunia kedua dan masih berdiri hingga sekarang. Kini Kyoto dikenal sebagai cultural capital of Japan dan salah satu major tourist destinations in Japan. Beberapa kota dekat Kyoto diantaranya adalah Osaka, yang berjarak hanya 43 km dari Kyoto, Nara yang berjarak 35 km jauhnya. Ke Kyoto dari Osaka hanya memakan waktu 15 menit dengan shinkansen. JALAN-JALAN KE KYOTO HOW TO GET THERE Jalan-jalan ke Kyoto saya mulai dengan naik shinkansen dari Tokyo station menggunakan 7 days JR Pass yang saya beli disini sebelum berangkat ke Taiwan dan Jepang dengan harga Seat sudah saya reserved dulu siang harinya di kantor JR di Ueno station. Jadi enak, tinggal duduk nyaman nikmatin perjalanan dan gak khawatir digusur oleh penumpang lain. Perjalanannya sendiri memakan waktu 2 jam 43 menit. Sekitar jam 10 malam, shinkansen tiba di Kyoto station. Dari stasiun Kyoto, saya langsung nyari bus stop yang berada tepat di depan stasiun dan naik bus nomor 206 untuk menuju Santiago Guesthouse Kyoto. Tiketnya 230 yen per trip dan dibayar saat akan turun dari pintu depan bus, bisa dengan cash maupun kartu SUICA/ PASMO. Kalau kamu jalan-jalan ke Kyoto, sebaiknya beli Kyoto bus one-day pass seharga 500 yen. Pass bisa dibeli langsung ke supir bus. Dengan pass ini, kamu bisa naik bus secara unlimited di Kyoto asalkan tujuan kamu berada dalam flat rate zone. Waktu itu saya belum beli pass, baru beli pass keesokan harinya. JALAN-JALAN KE KYOTO GETTING AROUND Transportasi di Kyoto ada bus dan kereta. Tapi, selama jalan-jalan ke Kyoto, saya lebih sering makai bus daripada kereta. Dan memang kerasa banget hematnya kalau pakai Kyoto bus one-day pass karena sesering apapun naik turun bus tetep cuma keluar budget 500 yen. Sayangnya waktu itu saya sempet entah kenapa males beli pass dan kesasar beberapa kali. Jadi kalau diitung-itung rugi 1000an yen gitu. To navigate myself around Kyoto, I always rely on google maps. Kamu pun gak perlu ngapalin or nyatet mesti naik bus dan/ kereta tujuan mana selama jalan-jalan ke Kyoto. Cukup buka aja browser atau google maps app dan ikutin petunjuknya. Kalau masih kesasar juga? Take it easy lah, embrace it as the art of traveling. Toh at one point, you will find the right way to the destinations. JALAN-JALAN KE KYOTO WHERE TO STAY Akomodasi saya selama jalan-jalan ke Kyoto sangatlah convenient. Santiago Guesthouse Kyoto terletak di distrik Higashiyama yang dikenal sebagai temple and historic district-nya Kyoto, tepat di seberang kuil Kiyomizu-dera! Gimana gak enak banget tuh?. Kalau mau ke Gion juga tinggal jalan kaki, lurus aja selama 15 menit. Sementara itu kalau mau jajan ada combini Family mart yang berjarak 2 menit jalan kaki. Saya bayar 2150 yen per malam disini dan nginep di Santiago selama 4 malam. Hal yang paling saya suka dari guesthouse ini adalah kamarnya. Meski judulnya dormitory, tapi kamar’nya luas disertai dengan meja dan space yang cukup buat naruh koper. Kasurnya pun meski tipis tapi nyaman dan empuk banget. Pas saya pindah ke female dormitory hari berikutnya saya malah dikasih kamar yang lebih luas dari sebelumnya. Di lantai bawah ada lounge yang bisa dipakai buat mingle with other travelers, makan, atau kerja. Kalau kamu lagi malas makan keluar selama jalan-jalan ke Kyoto, guesthouse ini juga menyediakan masakan Nepali curry dengan harga lumayan terjangkau. Kenapa kari ala Nepal? Ya udah pasti karena kokinya orang Nepal dong. Fasilitas lainnya yang mempermudah hidup saya adalah adanya coin washing machine and dryer. Downsidenya ada pada kamar mandinya yang mana dicampur cowok dan cewek. Dan kadang bagian wastafel gak begitu bersih. Ya gimana mau bersih kalau semua tamu makai area kamar mandi yang sama. Bath up pun cuma ada 2 dan karena dicampur jadinya saya males berendam disitu dan terpaksa pakai shower deh. Selain itu, kamar tidur gak ada kuncinya, jadi siapa pun bisa masuk. JALAN-JALAN KE KYOTO THINGS TO SEE & DO Dengan adanya 1600 Buddhist temples and 400 Shinto shrines to visit selama jalan-jalan ke Kyoto, 4 hari disini udah pasti gak cukup untuk mengunjungi semua tempat diatas. Berikut beberapa yang paling terkenal dikalangan turis dan bisa kamu jadikan rekomendasi buat jalan-jalan ke Kyoto. Setiap tempat udah saya kasih keterangan lokasinya di Kyoto, misalnya Kyoto bagian utara atau timur. Kamu bisa coba nyusun itinerary berdasar letak masing-masing tempat dan mengunjungi beberapa tempat yang berada dalam satu area untuk menghemat waktu. Fushimi Inari Shrine/ Taisha Tak perlu dijelaskan lagi, Fushimi Inari adalah kuil paling terkenal dan paling ikonik di Kyoto. Ribuan gerbang merah atau Torii gates di kuil ini hampir selalu jadi background foto para traveler yang jalan-jalan ke Kyoto. Fushimi Inari yang berada di Kyoto bagian selatan adalah kuil Shinto terpenting diantara kuil yang didedikasikan untuk Inari, Shinto god of rice. Rubah diyakini sebagai messenger-nya Inari, sehingga ada banyak patung rubah kitsune yang menghiasi kuil dan juga di sepanjang jalan menuju puncak gunung Inari. Main hall Fushimi Inari tampak impressive karena didominasi warna merah. Tapi yang bikin saya puas saat kesini bukan karena bisa berkunjung dan ambil foto di lokasi paling ikonik di Kyoto, melainkan karena hiking ke puncak gunung Inari. Dengan memakai kimono, saya naik ribuan anak tangga selama lebih dari 1 jam agak lupa berapa lama tepatnya karena terlalu enjoying aktivitas hikingnya hingga akhirnya tiba di puncak gunung setinggi 233 meter. Selama di perjalanan menuju puncak ada banyak shrine kecil yang bisa ditengok plus view spektakuler kota Kyoto dari atas. Hiking trail menuju puncak gunung Inari ditandai dengan adanya 2 baris Torii gate yang disebut Senbon Torii thousands of torii gates. Setiap torii gate disumbangkan ke kuil oleh individu atau perusahaan. Di tiang tori gate-nya pun tertulis nama donatur dan tanggal berdonasi. Untuk menyumbang 1 buah torii gate, harganya mulai dari yen untuk torii berukuran kecil dan lebih dari 1 juta yen untuk torii gate ukuran besar. Tip Semakin ke atas semakin sedikit turisnya. Jadi kalau kamu mau ambil a perfect picture dengan background torii gate di Fushimi Inari saat jalan-jalan ke Kyoto, sebaiknya kamu naik ke atas. Jangan sampai melewatkan Fushimi Inari ya karena kuil ini adalah salah satu tempat instagrammable di Kyoto. 2. Kiyomizudera Temple Temple pertama yang saya datengin saat jalan-jalan ke Kyoto karena lokasinya deket banget. Kuil Buddha yang termasuk dalam daftar UNESCO World Heritage Site ini terkenal dengan struktur bangunannya yang berpanggung kayu, menjulang di ketinggian 13 meter dari sisi bukit di bawahnya. Karena lumayan gede, kamu perlu menyediakan waktu sekitar 2 jam kalau mau mengeksplor setiap bagian Kiyomizudera. Di bagian depan kuil, tepatnya di Zuigudo hall saya sempat mencoba masuk ke basement yang gelap yang katanya merupakan simbolisasi rahim ibu. Biayanya 100 yen. Di main hall ada patung Kannon, seorang Bodhisattva dengan 11 wajah dan banyak lengan. Sementara itu, di bawah main hall ada Otowa waterfall dimana kamu bisa ikut minum airnya. Air dari Otowa waterfall terbagi menjadi 3 bagian dan diyakini bila diminum akan memberikan umur panjang, sukses dalam urusan sekolah, dan beruntung dalam jodoh. Cuma kalau kamu minum ketiganya akan dianggap terlalu greedy. Satu hal yang saya suka dari Kiyomizudera adalah lokasinya yang berada di bukit. Suasananya tenang banget disini dan ada banyak pohon di sepanjang jalan. Saya sempet loh hiking ke bukit sekitar kuil karena impulsive aja hehe. Perjalanan dari/ ke Kiyomizudera juga seru karena melewati Higashiyama district yang dipenuhi rumah tradisional Jepang yang udah diubah jadi toko suvenir dan makanan. Kiyomizudera berada di Kyoto bagian timur. Tiket masuk 400 Yen 3. Gion Distrik geisha yang paling terkenal di Kyoto. Gion berada di sekitar Shijo avenue antara kuil Yasaka di timur dan sungai Kamo di sebelah barat termasuk Kyoto bagian timur. Saat jalan-jalan ke Kyoto, kamu akan menemukan banyak rumah kayu bertingkat tradisional Jepang machiya di Gion, toko, restoran, serta ochaya rumah minum teh. Geisha ataupun maiko kabarnya kadang suka melintas di sekitar Gion. Cuma sayangnya, saya gak hoki ketemu mereka. 2 area paling populer di Gion adalah Hanami-koji dan Shirakawa. Satu hal yang pengen saya coba kalau jalan-jalan ke Kyoto lagi adalah nyobain kaiseki ryori Japanese haute cuisine di salah satu restoran di Hanami-koji. Kalau mampir ke ochaya sambil dihibur geisha or maiko sih kayaknya bakal mahal banget deh hehe.. Tip Coba kunjungi Gion setelah ke Kiyomizudera, Higashiyama district, dan kuil Yasaka untuk ngerasain atmosfer Jepang yang kuno abis karena sepanjang jalan kamu akan melihat banyak rumah kuno Jepang selain kuil tentunya. Kamu juga bisa sekalian berkunjung ke Ginkakuji Silver Pavilion dan Philosopher’s Path. Semua tempat ini berada di Kyoto bagian timur. 4. Kinkakuji Golden Pavilion Terletak di Kyoto bagian utara, Golden Pavilion is a must-visit place saat jalan-jalan ke Kyoto. Sesuai namanya, kuil Zen Buddha ini 2 lantai teratasnya dilapisi oleh emas. Kuil yang berada di tengah kolam ini juga memiliki gaya arsitektur yang berbeda di tiap lantainya. Sayangnya karena Golden Pavilion sangat terkenal, buat ngelihat kuil emas ini juga butuh perjuangan. Saya mesti jalan pelan-pelan buat ngitarin kolam biar bisa ngelihat kuil bersama ratusan turis lainnya. Selain itu agak kecewa juga sih karena pengunjung cuma bisa ngelihat kuil tapi gak bisa masuk. Golden Pavilion sempat hancur 2 kali akibat perang Onin dan dibakar seorang biksu fanatik pada tahun 1950. Kuil yang sekarang berdiri dibangun pada tahun 1955. Meski gak bisa masuk ke dalam kuil, Golden Pavilion tetap worth to visit, salah satunya karena garden disini cantik banget. Meski gak gede tapi cantik, serta dilengkapi dengan kebun teh dimana kamu bisa nongkrong sambil minum matcha. Tiket 400 Yen 5. Arashiyama Bamboo Groves Beralih ke Kyoto bagian barat. Saya mengunjungi Arashiyama Bamboo Groves setelah Kinkakuji Golden Pavilion saat jalan-jalan ke Kyoto. Arashiyama Bamboo Groves adalah sebuah hutan bambu alami di distrik Arashiyama, Kyoto. Tempat ini terkenal banget dan penuh dengan turis yang sibuk berfoto. Eh tapi menurut saya hutan bambunya terlalu kecil ya. Arashiyama Bamboo Groves terletak tepat di belakang Nonomiya shrine dan dekat dengan kuil Tenryuuji. Jadi kalau kamu ke Arashiyama pastikan sekalian mengunjungi kedua kuil itu juga. Selain itu, di distrik Arashiyama kamu juga bisa mampir ke jembatan Togetsukyo yang jadi landmarknya Arashiyama. Kabarnya saat spring dan autumn area di sekitar jembatan Togetsukyo sangat cantik dan turis bisa naik perahu di sungai atau jajan dan makan di kedai dan restoran di sekitar. Sayangnya pas winter airnya surut dan warna daunnya lebih gelap. Di sebelah utara jembatan Togetsukyo ada area pedesaan Sagano yang bisa dieksplor dengan naik sepeda atau naik kereta Sagano scenic railway. Sementara itu di selatannya ada Monkey Park Iwatayama yang bisa dicapai dengan hiking ke atas bukit selama sekitar 10 menit. 6. Tenryuji Temple Kuil terindah yang saya kunjungi selama jalan-jalan ke Kyoto. Bukan cuma karena interiornya yang Jepang banget tapi juga karena Tenryuji memiliki taman yang cakep serta beratmosfer very tranquil. Tenryuji yang berada di Kyoto bagian barat adalah kuil Zen Buddha paling penting di distrik Arashiyama dan juga terdaftar sebagai World Heritage Site. Seperti kuil lainnya di Jepang, Tenryuji juga telah beberapa kali hancur karena perang dan kebakaran. Bangunan kuil yang berdiri sekarang dibangun pada periode Meiji 1868-1912. Tiket 800 Yen tiket masuk komplek 500 Yen, additional 300 Yen untuk masuk ke dalam bangunan 7. Pontocho Sumber Salah satu dining areas yang terkenal di Kyoto. Saya sempat mampir ke Pontocho di malam kedua saat jalan-jalan ke Kyoto buat nongkrong di restoran dan bar disini. Di sepanjang gang Pontocho ada banyak tempat makan mulai dari tempat makan yakitori, bar, restoran yang nawarin makanan tradisional dan modern Jepang, hingga high-end restaurants. Saya suka area ini karena atmosternya yang lively, penuh dengan anak muda Kyoto yang nongkrong saat malam minggu. Selain itu suasananya juga Jepang banget karena resto dan bar di Pontocho berada di dalam rumah kayu tradisional Jepang. Beberapa malah berada di pinggir sungai. Tradisional banget gitu kesannya. Dari bulan April – September, banyak restoran yang membangun temporary platforms di atas sungai Kamogawa sehingga para tamu bisa menikmati kuliner khas Kyoto sambil cari angin di tengah teriknya musim panas kawayuka. Pontocho yang berada di Kyoto bagian tengah juga dikenal sebagai rumahnya geiko dan maiko. Ah tapi sayang, saya gak ketemu satupun dari mereka. Note seperti di kota-kota lainnya di Jepang, beberapa bar di Pontocho juga hanya menerima tamu orang Jepang aja. Jadi perhatian sign di pintu masuk / jendela sebelum memutuskan untuk masuk. 8. Nishiki Market Sumber Kepingin nyobain bermacam makanan dan jajanan khas Kyoto? Ke Nishiki market aja. Nishiki market adalah pasar tradisional yang menjual makanan dan bahan pangan hasil bumi Kyoto dan segala barang yang berhubungan dengan makanan. Makanya pasar ini juga dijuluki as Kyoto’s kitchen. Saat jalan-jalan ke Kyoto, kamu bisa nemuin dan beli seafood segar, sushi, seafood kering serta snack khas Jepang di Nishiki market. Sama dengan pasarnya yang sudah berumur ratusan tahun, banyak toko/kios di pasar ini yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Selain toko/kios, di Nishiki market juga ada beberapa sit-down restaurants. Nishiki market yang berada di Kyoto bagian tengah buka dari jam 9 pagi hingga 6 sore. 9. Ginkakuji Silver Pavilion Sumber Ginkakuji silver pavilion yang berada di Kyoto bagian timur dibangun mengikuti model Kinkakuji golden pavilion yang berada di Kyoto bagian utara. Awalnya dibangun sebagai retirement villa oleh shogun Ashikaga Yoshimasa pada tahun 1482, lalu diubah menjadi kuil Zen Buddha setelah ia meninggal. Meski namanya silver pavilion, kuil ini tak dilapisi oleh silver sama sekali. Komplek kuil Ginkakuji terdiri dari silver pavilion yang sayangnya gak bisa dimasuki, beberapa kuil lainnya, moss garden serta dry sand garden yang unik. Kalau kamu jalan-jalan ke Kyoto dan sedang mengeksplor Kyoto bagian timur, jangan lupa mampir ke Ginkakuji sekalian saat itu juga untuk menghemat waktu. Tiket 500 Yen 10. Philosopher’s Path Sumber Dari Ginkakuji, setelah jalan kaki sebentar kamu akan menemukan philosopher’s path, salah satu tempat terbaik di Kyoto untuk hanami cherry blossom/ sakura viewing pada awal bulan April. Philosopher’s path adalah jalanan sepanjang sekitar 2 kilometer yang ditumbuhi pohon sakura di kedua sisi kanal. Kebayang dong gimana cantiknya area ini saat bunga sakura bermekaran?. Tempat ini diberi nama philosopher’s path karena dulu seorang filsuf Jepang terkenal, Nishida Kitaro, sering melewati jalan ini sambil bermeditasi dalam perjalanan ke Universitas Kyoto. Di sepanjang path, ada banyak restoran, kafe, butik dan juga beberapa kuil, termasuk kuil Honen-in. Kalau kamu jalan-jalan ke Kyoto saat musim semi, jangan sampai lupa kesini kalau gak mau nyesel belakangan! Note Philosopher’s path berada di Kyoto bagian timur. 11. Kyo-Kaiseki Sumber Selain terkenal sebagai cultural capital of Japan, Kyoto juga dikenal karena kulinernya. Sebuah authentic experience yang perlu kamu coba selama jalan-jalan ke Kyoto adalah kyo-kaiseki. Yaitu hidangan high class tradisional Jepang yang disajikan dalam 8-12 courses dengan Kyoto style. Kalau mau makan ala kyo-kaiseki kamu musti siapin waktu sekitar 1-2 jam karena makanannya banyak. Kyo-kaiseki biasanya disajikan saat menginap di ryokan penginapan tradisional Jepang, atau kamu bisa juga nyobain di tea houses, juga restoran teras yang menghadap ke sungai Kamogawa dan di lembah Kibune. Oh well, setelah 4 hari jalan-jalan ke Kyoto akhirnya saya ngerti juga kenapa kota ini jadi favoritnya para turis. Lha wong suasananya Jepang banget. Kalau nyari suasana Jepang yang asli ya mesti jalan-jalan ke Kyoto. Dengan banyaknya temples dan shrines di Kyoto, gak heran juga para bule itu ampe kerja di hostel demi bisa stay lama di Kyoto. 1 bulan kayaknya juga gak akan cukup untuk visiting semua kuil disini dan belum akan puas menikmati suasana old Japan di Kyoto. Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir DanauImutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di BarcelonaAda Turki Mini di Bosnia HerzegovinaNyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti HalalThe Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood Watch & subscribe to my daily vlog in America at my YouTube channel Dada Kimura
NaikJapan Airlines dari Jakarta ke Tokyo. Pukul 21.30 WIB malam, pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Narita di Jepang. JAL punya dua penerbangan setiap harinya menuju Narita, penerbangan di pagi hari sekitar pukul 06.00 dan malam hari pukul 21.00. Pesawat yang saya naiki adalah pesawat berbadan besar yaitu Boeing
Hi, kembali lagi ke post tentang ke jepang. Kemarin gw sempat menulis tentang docker, sekarang balik lagi-lagi ke cerita jalan-jalan gw tahun lalu. Perjalanan kali ini adalah menuju Kyoto. Sebenarnya dari Kyoto ke Osaka cukup dekat, hanya saja karena waktu itu kita belum paham peta Jepang, jadi mau ga mau kita pindah tempat. Untuk perjalanan ke Osaka bisa dibaca disini. Jadi, buat kalian yang ingin bermain ke Kyoto tapi sudah terlanjur ke Osaka, kalian bisa pulang pergi dengan cepat menggunakan kereta dan itu dicover dengan JR Pass. Perjalanannya pun tidak terlalu lama, hanya 1 jam saja. So kalau mau, nginep saja di Osaka trus main-main ke Kyoto. Nah berikut petualangan kita di Kyoto. Di Kyoto, kita tinggal di Piece Hostel Kyoto, lokasinya sangat dekat dengan Kyoto Station. Memang si Rahman sungguh niat sekali mencarikan tempat tinggal yang deket dengan stasiun. Yang gw suka dari Jepang adalah bentuk stationnya itu mirip banget bandara, bagus-bagus banget. Coba bayangin aja, stasiun aja dibuat sebagus bandara, gimana orang-orangnya ga suka naik kereta coba. Bagi kalian yang ingin liat penampakannya adalah sebagai berikut. Kyoto Station Di depan Kyoto Station sendiri ada Kyoto tower, salah satu dari banyak tower yang ada di Jepang. Jadi emang kalau bisa cari penginapan di dekat Kyoto Station karena daerahnya memang sangat strategis. Nah berhubung kita tiba di hostel malam hari, kita harus segera check in karena sudah terlambat. Waktu check in kebetulan agak sedikit ribet karena kita pake fitur pay at hotel punya agoda hehe. Buat kalian yang pengen jalan-jalan terus ga mau bayar di depan kalian bisa gunakan fitur pay at hotel ini. Jadi ketika kalian booking online di atau kebetulan waktu itu Rahman mesennya di agoda , kartu kredit kalian hanya akan di authorize. Jadi limit kartu kreditnya hanya dalam kurun waktu tertentu, lalu setelah itu release kembali. Secara teknis memang begitu cara kerjanya, namun yang paling menyenangkan adalah kita ga perlu keluar duit kalau emang gajadi pergi karena alasan tertentu. Tetapi tetap ada syarat dan ketentuan berlaku ya untuk case pay at hotel lah malah jadi ngasi penjelasan hotel . Setelah selesai check in, gw akhirnya tidur bareng si Elbert. Jadi karena kita ga bisa booking langsung 7 tempat dalam 1 kamar, jadi setiap orang pisah-pisah. Ada yang 1 kamar isinya 18 orang karena memang itu hostel untuk backpacker. Kalau mau ceritanya bisa langsung ngobrol sama Renan hehe. Hari pertama, kita langsung menuju tempat paling instagramable dan wajib di datangi kalau kalian ke Kyoto. Apalagi kalau bukan Fushimi Inari. Kalau kalian gatw, itu sejenis kuil yang banyak banget gatenya. Waktu itu yang lain uda pada jalan duluan, seperti biasa cuma gw sama Elbert yang jalan belakangan. Soalnya mereka pada jalan pagi-pagi, lah tim bangun siang pasi jalannya belakangan aja, kan yang penting nyampe. Untuk sampai ke sana cukup naik kereta aja dan sudah dicover oleh JR Pass. Berikut penampakan gerbangnya dari luar. Gerbang Fushimi Inari Nah buat kalian yang fotonya instagramable dan ga banyak orang yang lalu lalang, kalian bisa naik ke atas terus karena semakin ke atas semakin sepi dengan pengunjung. FYI aja, fushimi inari ini sebenarnya adalah gunung buat nyembah gitu, jadi kalau memang niat dapat spot foto yang tidak ramai pengunjung ya naik aja terus. Diatas juga ada danau yang ga gede-gede banget. Untuk penampakannya seperti berikut. Danau di Fushimi Inari Nyumbang foto Harusnya gw bisa dapat foto di tempat sepi, sayangnya karena gw uda keburu banyak foto di bawah jadi ya ga foto-foto lagi hehe. Untuk kalian yang mau beli jimat di Fushimi Inari juga bisa buat yang kenang-kenangan aja . Untuk harga 1 jimatnya menurut gw lumayan mahal yakni 500 yen. Terus bayarnya harus uang pas, jadi bayarnya kayak naro di kotak gitu dan ga bakal ada kembalian hehe. Sebenarnya kalau kalian mau ngambil cuma-cuma juga bisa, cuma ya siap-siap aja dikejar jin kurama wkwk. Untuk bentuk jimatnya seperti ini. Jimat Kintaimamori Setelah dari Fushimi Inari, gw dan Elbert langsung menuju Arashiyama, salah satu tempat instagramable buat para selebgram. Untuk kesana kita harus naik kereta juga. Jujur di Arashiyama sebenarnya cuma ada hutan bambu doank, buat kalian yang banyak duit bisa menggunakan jasa becaknya sekitar 1000an yen. Cuma gw gatw di gerek sampai kemana aja becaknya. Untuk ke Arashiyama kalian harus melewati jalan-jalan kecil gitu karena letaknya memang agak terpencil. Nah biar gampang, kalian ikutin aja turis-turis jalan dan inget jangan pernah tanya sama tukang sapu karena bisa berujung nyasar hehe. Gw sendiri ga ada afoto di hutan bambunya karena basically itu ya bambu-bambu doank isinya. Nah yang menariknya adalah di dekat sana banyak tempat yang menarik lainnya yakni kuil-kuil yang ada di sepanjang jalan gatw namanya apa , sungai yang jernih banget, sama Arashiyama Monkey Park. Untuk penampakan sungainya. Sungai yang jernih banget Gak keliatan ya? Sebenarnya itu jernih banget loh. Nah dari sungai itu, kalian bisa naik menuju Arashiyama Monkey Park. Ingat untuk ke atas sana lebih baik siapkan koyo karena jaraknya jauh banget nanjaknya. Untuk masuk ke monkey park harus bayar sejumlah 550 yen untuk orang dewasa dan 300 yen untuk anak-anak. Disana ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi seperti jangan megangin plastik pas jalan karena bisa menarik perhatian monyetnya. Untuk waktu yang dibutuhkan dari gate sampai ke puncak sekitar 20 menit. Tetapi itu sangat worth buat kalian yang ingin melihat whole citynya kyoto. Untuk pemandangannya seperti berikut ini. Kyoto City View 1 Kyoto City View 2 Setelah capek sampai di puncak, akhirnya kita pulang ke hotel. Nah malam harinya kami sempat cari jajanan yang murah meriah. Waktu itu yang punya ide adalah Rahman. Sebenarnya gw uda curiga, makanan pilihan Rahman pasti mahal-mahal dan untung-untungan bisa enak bisa kagak. Dipilihlah sebuah resto yang ga gede-gede banget dan keliatannya cukup meyakinkan. And now what’s happen? Yes uda makanannya secuil, harganya selangit. Untuk penampakan menunya seperti ini. Menu Kyoto Mahal 1 Menu Kyoto Mahal 2 Menu Kyoto Mahal 3 Total-total gw abis 200 ribuan lebih kalau di rupiahin untuk makanan yang ga jelas. Jadi buat kalian yang ga yakin dengan apa yang kalian makan, lebih baik pilih makanan yang pasti-pasti aja contoh kayak yoshinoya atau suki ya. Harganya jelas, trus rasanya uda pasti enak. Setelah selesai makan, kita pun langsung balik ke hostel untuk mempersiapkan hari besok. Keesokan harinya, kita pun akan menuju Ninenzaka. Sebenarnya tempat ini agak asing buat gw, namun karena katanya bagus ya nunut aja. Sebenarnya di Kyoto agak kepanjangan 3 hari, jadi ya uda nikmatin dulu aja. Berhubung gw tim bangun siang sama Elbert, jadi gw berangkat terlambat dibanding yang lain. Nah karena ga ada stasiun terdekat ke arah Ninenzaka, akhirnya gw dan Elbert naik bus. Ya ini adalah pengalaman pertama naik bus di Jepang karena selama ini selalu naik kereta kemana-kemana sebenarnya uda pernah di kawaguchiko cuma itu busnya kayak tour hehe . Untuk naik bus, kalian bisa menggunakan suica jadi jangan terlalu khawatir harus bayar cash. Nah sesampainya di Ninenzaka, tempatnya kayak kuil-kuil gitu ya di kyoto emang kuil semua . Buat kalian yang mau belanja baju buat oleh-oleh disini kalau ga ke tokyo harganya lumayan murah sekitar 1000 yen biasanya bisa diatas 1200 yen – 2000 yen . Salah satu tempat iconic disini adalah starbuck dengan kearifan localnya. Berikut penampakannya. Starbuck dengan kearifan local 1 Starbuck dengan kearifan local 2 Nah buat kalian yang ingin berfoto-foto ala orang Jepang, bisa langsung menyewa kimono baik cowok atau pun cewek . Gw sendiri ga nyewa, namun temen gw nyewa waktu itu. Untuk barang-barangnya sendiri bisa dititipkan di tempat penyewaan kimono. Jadi ga perlu rempong-rempong bawa baju ganti kalian. Nah di bagian atas Ninenzaka ada kuil yang pemandangannya lumayan, gw gatw nama kuilnya apa, namun bagi kalian yang sudah sampai sini mending luangkan waktu untuk foto-foto. Berikut pemandangannya. Ada foto orang ganteng Tanpa foto orang ganteng Instagramable Spot Full team without samad Setelah puas foto-foto di kuil, kita pun akhirnya jalan menuju stasiun terdekat. Sebenarnya ga bisa dibilang dekat juga, karena emang jauh hadeh. Cuma ya sembari menuju stasiun kan sekalian menikmati pemandangan di Jepang alasan aja biar ga capek . Di tengah perjalanan menuju stasiun, kita pun akhirnya sampai ke tempat makan ramen yang halal. Iya tempat ramen ini dipenuhi dengan para penikmat ramen muslim. Kebetulan waktu itu kita bertemu dengan orang-orang dari Malaysia. Ya maklum aja, agak susah mencari ramen halal di Jepang. Nah ini foto kita makan di ramen halal. Ramen Halal Untuk harga di ramen halal ini seinget gw gak terlalu mahal. Jadi patut lah kalian coba, namun kalau yang mau lebih enak ya pake babi sih hehe. Setelah selesai makan disini, kita pun bergegas menuju stasiun. Nah di dekat stasiun, kita pun ketemu tempat yang banyak geishanya. Nah kalau ketemu geisha, jangan sekali-kali mencoba memotretnya tanpa ijin dari body guardnya karena bisa ditebas lebay mode on . Tetapi ini bener sih, mereka akan ngasi tau kalau ga bole sembarangan moto. Cuma kalau kalian bandel ya siap-siap aja ditebas kayak batosai. Untuk rumah yang banyak geishanya seperti ini. Geisha House Setelah itu pun kita balik ke hostel untuk malam terakhir di Kyoto karena keesokan harinya kita harus balik ke Tokyo naik shinkansen. Pada malam terakhir, kita memutuskan untuk menuju Kyoto Tower. Ya tempatnya sangat dekat dengan Hostel, jadi paling jalan kaki sekitar 15 menit saja. Setelah sampai, beberapa memutuskan untuk makan saja dan tidak mau keatas karena katanya pemandangannya paling-paling gitu aja. Karena gw pengen merasakan naik tower lagi, jadi gw ke atas sendiri. Untuk naik ke atas, kalian harus menyiapkan uang 700 yen, dan nanti harus naik lift sampai 2x karena liftnya berbeda. Untuk pemandangannya ya lumayan lah, kayak berikut ini. Kyoto Tower View 1 Kyoto Tower View 2 Kyoto Tower View 3 Oh iya, ketika gw berkunjung ke Kyoto Tower, kebetulan banget sedang ada Conan the movie jadi dimana-mana banyak poster conan. Diatas juga terdapat VR buat kalian yang ingin mencoba lompat dari Kyoto Tower. Gw ga ikut nyoba waktu itu karena kalau mau coba lumayan mahal hehe. Di Kyoto Tower sendiri, menurut Rahman dkk harga makanannya termasuk affordable dan juga enak, jadi daripada kalian kecele cari makan diluar lebih baik makan disini aja. Dan akhirnya petualangan di Kyoto pun berakhir karena keesokan harinya kita pun harus bergegas menuju Tokyo.

Pilihanpaket Tour Group Jepang terlengkap. Menyediakan paket Tour Group di jepang terbaik sesuai dengan tujuan wisata dan budget yang diinginkan. Ada promo menarik pada masing-masing paket tour ke Jepang.

Ketika Anda memutuskan untuk berlibur ke Jepang, maka Anda ingin mencari banyak informasi terkait dengan liburan Anda ke Jepang. Anda bisa mencari banyak referensi dari buku, artikel dan banyak sumber lainnya yang relevan. Hal ini akan sangat membantu Anda saat memutuskan perjalanan Anda ke Jepang. Pengalaman Jalan-Jalan Ke Tokyo Jepang Pertama Kali Walaupun ada beberapa catatan dalam perjalanan saya ke Jepang, namun secara umum Jepang memiliki kota-kota yang sangat indah dan menyenangkan, termasuk Tokyo. Berikut ini beberapa hal menarik yang ada di Jepang. Semoga bisa membantu Anda menyusun liburan! Hal Menarik Di Tokyo Tokyo, sebagai ibukota Jepang yang menjadi simbol kehidupan modern memberikan banyak kesan futuristik bagi pendatang. Namun, di balik megahnya Tokyo yang modern itu, masih terdapat keindahan kota tua yang eksotis dan cantik. Tokyo juga menjadi sebuah tempat terbaik untuk urusan perut. Anda bisa berburu banyak makanan Jepang yang unik dan menggiurkan. Ada banyak sekali pilihan makanan unik yang bisa Anda coba di Tokyo. Tidak hanya itu, Tokyo juga memberikan kesempatan untuk merasakan kenyamanan berbelanja dengan banyaknya tempat belanja terpadu. Berapa Lama Waktu Yang Dibutuhkan Di Tokyo? Untuk berlibur di Tokyo, rasanya waktu yang lama pun tidak cukup untuk Anda. Namun, kami merekomendasikan waktu ideal untuk berlibur ke kota ini, yaitu selama 5 hari saja, terutama dengan paket yang kami tawarkan. Kesan Pertama Jalan-Jalan Ke Tokyo Berikut ini beberapa tempat di Tokyo bagi yang ingin berjalan-jalan. Tsukiji Fish Market, yang merupakan pasar ikan di Jepang dan merupakan pasar ikan terbesar di dunia. Museum di Tokyo, yang terdiri dari Tokyo National Museum, Mitsubishi Ichigokan Museum Tokyo Station Area, Nezu Museum Harajuku/ Aoyama dan Tokyo Metropolitan Teien Art Museum. Wisata alam di Tokyo yang terdiri dari Shinjuku Gyoen Garden, Meiji Jingu Shrine, Nezu Museum, Institue for Nature Study, dan Tokyo Metropolitan Teien Art Museum. Candi dan kuil, seperti Meiji-jingu, Yasakuni-jinja, Kanda Myokin, Asakusa-jinja, Toshogu-jinja, Nogi-jinja, dan Namiyoke Inari-jinja. Ada pula candi budha seperti Senso-ji, Zenkou-ji, Yushima Seido, dan Zojo-ji. Aktivitas Bersama Anak Di Tokyo Ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi, antara lain adalah Disneyland Tokyo, DisneySea Tokyo, Odaiba Tokyo da Ghibli Museum. Tempat-tempat ini merupakan tempat wisata yang baik untuk anak-anak dan keluarga. Wisata Belanja Kota Tokyo Anda juga bisa berbelanja di kota yang satu ini. Ada beberapa daerah di Tokyo yang bisa menjadi destinasi wisata belanja Anda, yaitu Ginza, Mitsukoshi Department Store yang terletak di Nohombashi, Shibuya, dan Shinjuku. Dijamin, Anda akan merasakan asyiknya belanja di sana. Tentunya jawabannya tergantung pada budget dan isi kantong Anda. Anda bisa mengikuti beberapa paket wisata ke Jepang yang tentunya memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan berangkat sendiri karena paket wisata sudah kerjasama dengan maskapai penerbangan dan hotel. Anda bisa mencari banyak tempat yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Biasanya, ada beberapa penginapan yang nyaman dan memiliki cita rasa khas jepang yang tradisional namun sangat cantik. Anda juga bisa menginap di beberapa hotel berbintang. Kapan Waktu Liburan Terbaik Ke Tokyo? Kami sarankan Anda untuk liburan ke Tokyo kapan pun. Tokyo memiliki pesonanya tersendiri setiap musim. Namun, jika Anda ingin merasakan asyiknya menonton bunga Sakura yang mekar, Anda bisa berkunjung pada musim semi. Nah, itu tadi beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum berangkat ke Tokyo. Semoga, liburan Anda aman dan menyenangkan, ya! PengalamanHidup di Jepang Renny Novianty. Setelah lulus kuliah, sekolah Bahasa Jepang bisnis di CBC, mitra Japan Indonesia Network di Kanagawa, dkt Tokyo. Pengalaman Hidup di Jepang - Jalan-jalan ke Hiroshima. Pengalaman Hidup di Jepang - Makan malam bersama teman sekolah. Pengalaman Hidup di Jepang - Sahabat cantik. “Never go on trips with anyone you do not love.” –Ernest Hemingway Setelah menempuh perjalanan darat selamat 3,5 jam dari kota Matsumoto, pukul kami tiba di Tokyo. Kami turun di Ginza 6, tepat di depan Uniqlo–salah satu brand asal Jepang, yang sudah membuka banyak cabang di Indonesia juga. Subscribe Aisaidluv Kami menuju sebuah Mall, kebetulan adik sepupu lagi cari sepatu Adidas yang berlokasi di lantai 5. Terus masih membuntuti adik sepupu menuju Kade Spade, jalan kaki sekitar 800 meter. Sore itu, Ginza cukup ramai tapi tidak padat sekali, sangat menyenangkan. Musim dingin yang saya rasakan pun saat itu, tentu saja tidak sedingin di Hokkaido. Jalan-jalan ke Jepang saat musim gugur Setelah puas berada di Ginza, kami melanjutkan perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan kami melaju menuju Harajuku, dan gelap sempurna membungkus malam yang sudah berganti dengan kerlap kerlip serta terangnya cahaya lampu. Kota Tokyo meski terlihat padat, namun tetap terasa menyenangkan, saya terus mengamati Tokyo sejak tiba siang menjelang dari balik kaca mobil, hingga berganti malam menuju ke tempat berikutnya. Sembilan tahun tidak melihat Tokyo, tetap menyisakan rindu yang sama, kekaguman yang sama, rasa aman juga rasa nyaman yang sama. Rupanya, jejak kenangan di kota ini, begitu kuat dan dalam. Sepertinya, saya akan selalu merindukan Tokyo, tempat impian-impian masa kecil saya bermula, ingin melihat dunia. Dulu, rasanya itu mimpi yang terlalu muluk. Sekarang, saya bersyukur karena dulu pernah memimpikan negeri ini untuk dikunjungi, sehingga membuat saya semakin yakin, bahwa Tuhan selalu mendatangkan rezeki dari arah yang tak pernah diduga. Dan mengantarkan saya melihat dan menikmati tempat-tempat yang dulu hanya diimpikan, namun dalam perjalanan hidup saya, alhamdulillah ternyata terwujud 🙂 Sebenarnya, saya tidak menyangka bisa mengulang perjalanan ke negara ini, tapi sepertinya saya akan selalu merindukan untuk mengulang perjalanan ke Jepang, sebab Jepang itu, salah satu negara yang tidak akan bosan dikunjungi. Seru kayaknya kalau bisa merantau ke negeri ini! Eits, melanturnya udahan dulu Ai, sebab sudah sampai di tempat tujuan!!!!!! 😀 Malam itu, meski sudah menempuh perjalanan darat yang cukup panjang, rupanya semangat menjelajah dan jalan-jalan tak juga menyurutkan langkah saya. Kemudian Pak Kardi–guide selama roadtrip di Jepang, membawa kami menyusuri Takeshita Street di Harajuku. Saya seolah bernostalgia ke masa sembilan tahun lalu saat menyusuri jalan ini bersama teman-teman, tak disangka bisa menginjakkan kaki lagi di sana bersama keluarga. Apakah ke Harujuku kali ini saya memakai kostum Harajuku yang biasanya cenderung cerah dan meriah? Ataukah saya memakai kostum Harajuku yang syar’i? 😀 Saya tidak kepikiran juga sih, buat pakai kostum Harajuku saat ke sana, lagi pula bawaan saya cenderung minimalis, tidak bawa banyak baju, dan tak berniat beli baju juga di Harajuku. Jadi, tentu saja malam itu saya menikmati jalan-jalan di Harajuku sambil berbaur dengan pengunjung Harajuku 😀 Milan, Italy Buku-buku yang saya baca di tahun 2019 Harajuku malam itu tetap ramai, lebih banyak anak muda yang saya lihat. Nah, kalau mau belanja dengan harga cukup terjangkau bisa datang ke Daiso, tapi waktu itu jiwa belanja saya memang sedang payah, alias nggak niat belanja, jadinya ya jalan-jalan saja sambil membuntuti tante juga adik-adik sepupu. Berhubung kami sudah lapar, cari yang simpel saja, maka pilihan malam itu dengan terpaksa membatalkan wiskul ramen halal, dan pilihan jatuh pada Mc Donalds. Persiapan traveling musim dingin Makan malam di Mc D yang ada di Harajuku, dekat Daiso, saya pilih menu Shrimp Burger. Setiap makan Mc D selama di Jepang, saya selalu memilih menu yang sama, “Kenapa menu Shrimp Burger ini nggak ada di Indonesia, ya?” pikir saya. Saya sangat suka menu ini, cukup satu, dan mengenyangkan, dan rasanya juga enak. Sudah lama saya tidak minum minuman bersoda, memang bukan penggemar minuman tersebut, tapi entah kenapa malam itu saya pengen banget minuman bersoda, dan kesampaian, alhamdulillah. Perut sudah kenyang, kami jalan lagi dan masuk ke salah satu toko yang menjual kit kat green tea, terus mampir ke Sketcher. Habis dari Sketcher, kita jalan lagi dengan jalan yang sama saat kita datang, karena mobil menunggu di sana. Eh tapi mampir lagi ke toko. Makin malam, makin rame ternyata, saya tidak tahu tutup jam berapa. SUBSCRIBE AISAIDLUV Jalan-jalan ke Jepang saat musim dingin Dari Harajuku pukul 1950 kami menuju hotel yang ditempuh dengan waktu 26 menit. Kami menginap di Agora Place Asakusa, tepatnya di lantai 10. Ke Tokyo kali ini, saya memang tidak banyak mengeksplor, seperti kunjungan pertama yang memang city tour di Tokyo saja, tidak mengunjungi perfektur lain. Dan tidak sempat ke Shibuya lagi. Agora Place Asakusa Tiba di hotel, kemudian guide kami check in. Saya langsung mengamati lobi yang tidak seberapa luas, tamun terasa nyaman dan menyenangkan. Kemudia mata saya tertuju pada sebuah sertifikat yang tersimpan rapi di rak. Alhamdulillah kali ini ternyata kami stay di hotel yang sudah bersertifikat halal. Insha Allah semua makanan yang tersedia terjamin halal. Alhamdulillah, senang sekali bisa menginap di hotel ini 🙂 Alhamdulillah stay di hotel yang sudah bersertifikat halal. Insha Allah semua makanan yang tersedia terjamin halal SUBSCRIBE AISAIDLUV Doa dan Impian Selesai bersih-bersih dan salat berjamaah, malam itu kami istirahat sebab besoknya seharian kami akan pergi ke Tokyo Disneyland. Day 9 in Japan Rabu, 15 Januari 2020 Tokyo Disneyland Pagi saat sarapan, hujan deras mengguyur Tokyo, menemani sarapan kami. Beruntung kali ini sarapannya santai, dan bisa memesan menu sesuai keinginan. Kabar baiknya, semua makanan yang disajikan Insha Allah halal. Breakfast Menu – Loco moco 🙂 Itadakisamu 🙂 — saya memilih menu ini, favorit nih 😀 Breakfast menu Japanese set grilled fish — ini pilihan menu adik sepupu Memu breakfast chicken grilled –menunya adik sepupu Kami berenam, memilih tiga menu berbeda. Senang sekali akhirnya bisa makan miso soup halal. Di beberapa tempat sebelumnya, kita harus tanya ingredients-nya, sebab tidak semua miso soup yang kami temui kandungannya halal. saya suka suasana di restoran Keep & Touch ini. Selesai sarapan, kami bersiap. Mobil sudah menunggu kami dari beberapa menit yang lalu. Kemudian kami berangkat dari hotel menuju Tokyo Disneyland, perjalanannya kurang lebih sekitar 30 menit. Sesampainya di lokasi, hujan sudah reda, meskipun cuaca belum cerah. Kami berharap hari itu bisa main sampai malam, hingga firework dan tempat tersebut tutup. Namun, pak driver sudah bertanya kepada petugas saat kendaraan kami diperiksa dan akan memasuki kawasan Disneyland, info dari petugas, hari itu tidak ada firework, hanya ada show pada siang dan pukul 7 malam saja. Sebetulnya ke Tokyo Disneyland kali ini, kami bisa sampai melihat firework-nya, namun berhubung cuaca musim dingin kali itu tidak memungkinkan, jadi kami hanya bisa menerima dan menikmati permainan di taman bermain tersebut 🙂 HELLO TOKYO DISNEYLAND Entah kenapa, kalau main ke theme park itu, begitu masuk disambut musik-musik ala disney, bawaannya kepala jadi rileks saja. Taman yang menyediakan berbagai jenis permainan yang bahkan untuk ukuran dewasa banyak yang menantang, tapi saya tidak merasa takut, bawaannya senang saja. Kalau harus pilih wisata alam atau wisata taman bermain, tentu saja saya lebih menyukai wisata alam. Tapi kalau pun tidak ada pilihan dan diajak ke taman bermain, dengan senang hati saya tetap bisa menikmatinya. Sebilan tahun lalu, saya ngiler banget pengen ke Disneyland, tapi waktu itu trip saya tidak mengunjungi Disneyland, melainkan Disneysea, yang jaraknya tidak jauh, sama-sama berada di Tokyo pula. Saya bersyukur, alhamdulillah saat ke Jepang kali ini, saya diajak bermain di Tokyo Disneyland. Om sempat bertanya pada saya, “Ai, apakah kamu berani naik wahana seperti rollercoaster sama adik-adik sepupu?” Tentu saja saya mengangguk senang sambil bilang “Mauuuuuuuu” 😀 Hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika mengunjungi Tokyo Disneyland Cek jadwal Disneyland. Pastikan kunjungan ke sana bukan saat libur anak-anak sekolah biar tidak terlalu padat pengunjung. Triknya mesti memilih hari kunjungan yang jumlahnya tidak terlalu penuh, saat itu saya ke sana pas weekdays, bukan weekend. Kalau bisa, sekalian juga cek hari yang cuacanya cerah dan tidak hujan. Kalau sudah yakin, silahkan tiket bisa booking tiket online, lebih baik beli tiket dulu sebelum datang, karena kalau beli tiket on the spot, perlu antri saat membeli tiketnya. Untuk pembelian tiket online salah satunya bisa cek di website resmi Tokyo Disneyland resort, atau bisa juga via travel agent. Saat tiket sudah ditangan, dan masuk area theme park, bersiaplah untuk menikmati banyak permainan. Tak lupa, saya mengambil map guide, pas dicek eh kok bahasa Jepang dan ku tak mengerti >.< Terus nyari lagi ketemu deh map guide edisi bahasa Inggris. Suasana yang saya rasakan begitu memasuki kawasan Tokyo Disneyland, tentu saja musiknya yang khas ala Disney. The Wizarding world of Harry Potter di USJ, Osaka-Jepang Welcome to Tokyo Disneyland 🙂 Meskipun cuaca mendung, tapi ternyata tak menyurutkan niat para pengunjung, saya kira pengunjungnya sedikit, ternyata tetap banyak kawan! -_- Eh tapi senangnya, ternyata ada anak-anak sekolah rombongan yang datang juga, kalau di tempat saya semacam piknik sama teman-teman dari sekolah, entah apa namanya kalau di Jepang. Yang pasti, seneng banget dong ketemu anak-anak sekolah. Sebelum mengeksplor terlalu jauh, kami mampir dulu ke toko suvenir buat beli topi 😀 *pengen banget pakai topi minie mouse gitu* adudu saya macam anak-anak saja 😛 Tuh kan, saya beli topi bareng anak-anak sekolah kayaknya 😀 di tempat ini, duh jadi berasa kayak anak-anak sekolah lagi deh 😛 Selesai beli dan memakai topi yang masing-masing kami pilih, maka kami keluar dari toko dan perlahan bergerak jalan. Awalnya, saya ingin sekali berfoto dengan latar belakang kastil disney, sayangnya saat kami tiba di sana, sedang dalam tahap renovasi terkait persiapan Tokyo dalam menyambut olimpiade musim panas 2020. Setelah peta di dapat, maka putuskanlah atraksi apa yang ingin dikunjungi, mengingat ada banyak permainan dan tempatnya luas, maka mesti tahu permaianan apa yang diinginkan, untuk menghemat waktu juga. Perhatikan detail peta, karena akan sangat membantu untuk mengetahui area apa saja yang terdapat di Tokyo Disneyland. Disneyland yang berlokasi di Urayasu, Chiba, Jepang ini pertama kali dibuka pada 15 April 1983. Taman bermain ini terdiri dari beberapa area World Bazaar Adventureland Westernland Critter Country Fantasyland Toon Town Tomorrowland Kemudian, Om dan Tante mempersilahkan dua adik sepupu dan saya untuk bebas bermain apa saja dan kalau sudah lapar tinggal ketemuan saja. Sementara Om, Tante dan adik sepupu yang paling kecil memasuki wahana untuk anak-anak. Adik sepupu yang paling kecil saat itu usianya baru 6 tahun, belum semua permainan yang ada di disneyland bisa dinikmatinya. Untuk yang membawa anak kecil ada persyaratan yang harus diperhatikan, sebab ada beberapa atraksi mensyaratkan tingga badan tertentu, seperti di area Tomorrowland, untuk wahana Space mountain minimal tinggi badan 102 cm, wahana Star Tours The Adventures Continue minimal tinggi badan 102 cm. Area Toontown untuk wahana Gadget’s Go Coaster minimal tinggi badan 90 cm, dll. Maka, kami bertiga pamit sama Om, Tante juga adik sepupu yang paling kecil untuk bermain wahana lain. Sebelum bermain, kami menuju Fastpass Ticketing Machine. Sesuai saran Pak Kardi-guide kami, untuk jangan lupa menuju Fastpass Ticketing, hanya memasukan tiket tanpa perlu bayar lagi. Guide kami hanya mengantarkan kami sampai pintu masuk dan tidak menamani selama kami di Disneyland. Saya dan kedua adik sepupu memasukkan tiket. Tinggal masukin tiket saat masuk, maka tak berapa lama akan keluar tiket ini. Sangat menghemat waktu antri, sementara dapat antrian dengan jarak waktu pukul 1600-1700, maka kami bisa bermain yang lain duluan 🙂 *tiket ini jangan sampai hilang ya, nanti pas mau masuk antrian di jam yang tertera, kita harus memperlihatkan tiket ini kepada petugas untuk di scan dan kita baru diperbolehkan masuk* Awalnya pas di pintu masuk, guide ngasih tahu hal ini, saya kira Fastpass FP itu semacam fast track yang ada di Dufan atau express di USS, di mana ada additional cost, tapi ternyata saat di Tokyo Disneyland ini tidak ada additional cost, huwaaa senangnya 😀 Tapi, tidak semua wahana tersedia tiket Fastpass FP. Hanya wahana yang berlogo Fastpass FP ini yang merupakan wahana favorit pengunjung. Tak heran untuk antrian biasa, membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasuki satu wahana -_- Namun, jika punya tiket Fastpass, bisa masuk melalui pintu khusus Fastpass dengan antrian tidak sebanyak antrian yang biasa. Jadi, sebaiknya kalau kamu ke Tokyo Disneyland, setelah masuk maka segeralah mengambil tiket Fastpass ini 🙂 Tiketnya bisa didapatkan secara gratis. Lokasi tempat pengambilannya tidak jauh dari pintu masuk wahana tersebut, seperti wahana yang saya pilih saat itu space mountain, lokasinya berdekatan antara tiket fastpass dengan wahana permainan yang dipilih. Perlu diketahu bahwa satu tiket fastpass hanya berlaku untuk satu orang saja. Perhatikan juga tiket ini bisa digunakan sesuai rentang waktu yang tercantum di fastpass. Apabila datang telat melewati rentang waktu tersebut, maka tiket fastpass akan hangus. Sebaliknya, jika belum waktunya, maka belum bisa memasuki wahana tersebut. Nah, sambil menunggu penggunaan tiket, maka kami memanfaatkan waktu untuk masuk ke wahana lain. Berikut ini beberapa wahana yang menyediakan tiket fastpass Wahana Space Mountain di area Tomorrowland Wahana Star Tours The Adventure Continue di area Tomorrowland Wahana Monster Inc. Ride & Go Seek di area Tomorrowland Wahana Buzz Lightyear’s Astro Blasters di area Tomorrowland Wahana Splash Mountain di area Critter Country Wahana Big Thunder Mountain di area Westernland Wahana Pooh’s Hunny Hunt di area Fantasyland Wahana Haunted Mansion di area Fantasyland Sebelum menikmati wahana permainan, pas banget ada pertunjukkan Mickey, Minnie dan kawan-kawan, sehingga saya dan adik sepupu menikmati pertunjukkan tersebut berbaur dengan banyak pengunjung yang sudah duduk dan berdiri rapi di pinggir – pinggir. Seneng deh lihat pertunjukkan ini ditambah musiknya yang bikin senang Untuk antisipasi, ternyata mereka sudah siap memakai kostum yang dirangkap dengan jas hujan transparan, wow well prepared sekali ya 🙂 tetap semangat menghibur meski cuaca mendung Setelah puas menikmati pertunjukkan, kami memutuskan untuk bermain di area Tomorrowland, tapi sebelumnya mampir ke area Toon Town Gadget’s Go Coaster **** Wahana Gadget’s Go Coaster ini berada di are Toon Town, cukup seru dan menyenangkan, cuma kurang lama. Beruntung saat tiba di sini, antriannya belum panjang, hanya menunggu pengunjung lain selesai kemudian tibalah giliran kami. Selesai menikmati permainan ini, langsung ke area Tomorrowland. Pokoknya saya berada dipermainan ini super kilat rasanya, haha. Star Tours ***** Wahana ini salah satu wahana favorit para pengunjung dan dari artikel yang saya baca masuk dalam wahana terbaik di Tokyo Disneyland. Kamu penggemar star wars? Yuk, main ke sini 😀 *Saya bukan penggemar star wars tapi Harry Potter, tapi dikarenakan adik sepupu suka, maka sebagai solidaritas sesama saudara, saya mau menenami, kan adik sepupu yg laki-laki walau bukan penggemar HP, waktu ke USJ, mau main juga* — kami suportif 😀 Bersiap menikmati STAR TOURS 😀 Wahana ini menurut saya cukup seru, dan tentu saja ya… kita akan bertemu dengan C-3PO & R2D2 selama perjalanan melalui ruang dan waktu. Selamat berpetualang di Star Tours 😀 Habis menikmati wahana ini, saya mau berfoto di depan tulisan Star Tours, tiba-tiba disamperin sama petugas baik hati dan ramah yang seakan bisa memahami saya pengen punya foto bertiga bareng dua adik sepupu tapi entah kepada siapa meminta tolong, dan jadilah dia memfoto saya bersama ketiga adik sepupu, ah senangnya tapi foto tidak saya tayangkan, menyangkut izin penayangan pada kedua adik sepupu, hehe. Habis dari sini rencananya kami mau ke wahana Haunted Mansion sama Monster Inc. Ride & Go Seek, sayangnya sedang dalam tahap renovasi. Terus kami bingung mau naik apa, kemudian saat sedang berdiri sambil membaca peta masing-masing di mana sedang berdiskusi mau ke mana lagi, kami disamperin tiga petugas yang cantik-cantik, terus ditanya dalam bahasa Inggris alhamdulillah nanyanya nggak pakai bahasa Jepang, “Ada yang perlu dibantu?” Saya bilang tidak, terima kasih. Terus saya tanya, bolehkah kita foto bersama. Terus mereka mengiyakan dengan ramah. Saat kami berlima difoto oleh salah satu petugas, eh tiba-tiba ada seorang pengunjung yang menawarkan untuk mengambil foto kami berenam tiga petugas dari star tours, dan saya bersama dua adik sepupu. Saya jadi terharu, duh mereka baik-baik sekali 🙂 Baru di USJ dan Tokyo Disneyland saya benar-benar merasakan pengalaman bermaian di theme park yang bukan sebatas bermain saja, namun juga menerima keramahan dari para petugasnya, mereka tahu juga paham bagaimana menyamankan para pengunjung. Memang mereka bekerja, tapi walau bekerja mereka terasa tulus melakukannya, dan rasanya tuh bikin makin betah deh mainnya, hehe. Lagi-lagi foto kece dengan muka semringah tidak bisa saya tayangkan di blog *mesti izin sama para petugasnya yang entah kapan bisa ketemu lagi 😛 Usai berfoto, kami bertiga memilih untuk jalan dan tidak berdiri buat diskusi lagi, takut disamperin para petugas yang mungkin mengira kami tersesat haha 😛 Kami ngacir dan saya mengajak dua adik sepupu untuk main ke Pooh’s Hunny Hunt. Saat tiba di lokasi, antriannya panjaaaang, jadi nggak semangat pengen masuk, terus di sana ternyata ketemu adik sepupu yang paling kecil dan baru saja keluar habis menikmati permainan ini, jadi ya sudahlah saya tak jadi masuk wahana tersebut, cukup diceritain sama adik sepupu saja, malas antrinya panjang banget dan sudah lapar. Habis itu, kami kumpul berenam lagi dan makan siang menjelang sore. Rasanya hari terasa begitu cepat, sementara saat musim dingin tersebut tentu saja malam datang begitu cepat, di mana sekitar pukul lebih sunset sudah tiba, dan magrib sekitar pukul Habis makan, pas ngecek jam ternyata pukul 1545-an, dan kami bersiap untuk menukar tiket fastpass. Mengunjungi desa Shirakawa-Go, situs Warisan dunia UNESCO, di Jepang Space Mountain **** Setelah kami bertiga sampai di depan petugas untuk menyerahkan tiket fastpass, ternyata tiket salah satu adik sepupu saya nggak ada di saku, sebelum saya sempat bilang untuk memberikan tiket saya, adik sepupu langsung lari ke tempat kami makan. Setelah lebih dari 10 menit belum muncul dan saya masih terus berdiri, salah satu petugas pria yang menjaga tiket masuk menyuruh saya untuk duduk, saya menurut saja. Terus saya telpon adik sepupu, ternyata tiketnya beneran hilang, terus saya tanya masih mau main nggak, dia bilang mau, terus saya bilang sudah ke sini lagi biar teteh nggak usah masuk, dan tiket fastpass-nya saya kasih buat adik sepupu, dan saya memintanya untuk segera datang. Sepuluh menit kemudian muncul, terus saya bilang ke petugasnya bahwa tiket saya akan ditukar posisinya untuk adik sepupu karena punya hilang. Tanpa disangka dan diduga sang petugas baik hati ini memperbeolehkan saya dan adik sepupu untuk masuk, kami bertiga diperbolehkan masuk. Alhamdulillah, arigatogozaimashita 🙂 saya terharu dan berkali-kali bilang terima kasih. Pengalaman yang rasanya akan selalu saya ingat akan kebaikan hati petugasnya. Mungkin ini terlihat biasa, tapi saya sangat menghargai kebaikan petugasnya. Permainan space mountain menurut saya seru, semacam naik rollercoaster, cukup menegangkan karena tak bisa menebak arah, tapi buat saya, permainan ini mesti dicoba saat ke Tokyo Disneyland. Puas menikmati wahana dan dapat pengalaman menarik di sini, terus kami bergabung berenam lagi. Buzz Lightyear’s Astro Blasters**** Foto diambil siang hari, tapi masuk ke wahana ini pas sudah malam Sebagai penutup, akhirnya kami bisa main bersama-sana dan memilih wahana Buzz Lightyear’s Astro Blasters untuk kami coba. Cukup mengantri setengah jam, akhirnya bisa menikmati wahana ini, di mana kami bisa merasakan keseruan menaiki kendaraan yang dilengkapi dengan blasters. Satu kendaraan bisa untuk berdua. Jangan lupa untuk mencoba menembak objek yang ditunjuk sebanyak mungkin dan periksa berapa skor yang bisa diperoleh. Waktu itu saya dapat skor sekitar saja. Senang sekali, setidaknya ada satu kenangan di mana kami berenam berada dan merasakan permainan di wahana yang sama. 🙂 Malam sudah larut, kemudian saat akan keluar kami menyaksikan pertunjukkan sekitar pukul Meski tanpa firework, tetap saja menyenangkan menikmati hari di Tokyo Disneyland yang biasa buku mulai pukul hari biasa dan pukul hari libur. Di penghujung akhir permainan saat kami akan keluar, tapi mampir dulu ke toko suvenir, nganterin tante dan adik-adik sepupu Sebelum pintu keluar, kalau mau belanja pernak-pernik silahkan mempir ke toko suvenir. Di depan pintu keluar, kami sudah dijemput guide. Rencananya pulang mau naik kereta, namun adik sepupu yang paling kecil sudah kelelahan sehingga kami tidak jadi, dan menggunakan kendaraan yang sama seperti saat datang. Dari Tokyo Disneyland, kami langsung ke hotel. Karena semua sudah lelah, maka untuk makan malam sudah nggak kepikiran mau wiskul di mana. Meski dekat hotel ada beberapa restoran, tapi pilihan kami jatuh ada restoran yang ada di hotel. KEEP & TOUCH Kami makan malam di Keep & Touch American Restaurant, di mana menunya aman dan insha allah halal 🙂 Pilihan saya malam itu langsung memilih menu penutup saja tanpa pembuka dan tanpa menu utama. Toh porsinya besar sekali 😀 Menu Banana HONEY toast, rasanya ennnnaaaaak banget 🙂 Benar-benar menu yang menggiurkan dan menjadi menu penutup yang sangat lezat untuk mengakhiri malam di Tokyo. Until I see you, Tokyo 🙂 Setelah makan, kami langsung ke kamar hotel, bersih-bersih, terus salat, kemudian packing dan tidur sebab keesokan hari kami harus pulang -_- Day 10 in Japan Kamis, 16 Januari 2010 Pukul 0700 kami check out dari Agora Place Asakusa Hotel, menu sarapan kami boleh dibawa, kami dapat menu burger. Sampai di Haneda International Airport, kami berpamitan pada bapak driver yang sudah menemani perjalanan kami mulai dijemput dari Nagoya Airport hingga mengantarkan kami roadtrip. Kemudian setelah check in, kami berenam berpamitan pada pak Kardi, guide kami selama di Jepang. Kami pulang dengan pesawat SQ, dan transit di Singapura. Mobil yang kami gunakan saat road trip dari Perfektur Aichi di jemput dibandara Nagoya, terus ke Shirakawa go di perfektur Gifu, ke Matsumoto di perfentur Nagano hingga ke perfektur Tokyo Perjalanan 10 hari ke Jepang di awal dekade ini, sungguh akan menjadi perjalanan yang sangat memorable dalam hidup saya, dan sepertinya saya tidak akan bisa move on dari Jepang -_-. Semoga saya bisa mengambil banyak pelajaran berharga dengan perjalanan ini, bisa mencontoh hal-hal baik dari orang-orang Jepang yang bisa saya contoh. Dan perjalanan ini jauh lebih indah berkat adanya Om, Tante, dan tiga adik sepupu kesayangan. What a great journey! 🙂 Terima kasih 🙂 Happy traveling! 🙂 Apakah kamu suka traveling? Baca juga traveling ke Australia travelling ke New Zealand traveling ke Jepang pertama,kedua traveling ke Inggris traveling ke Prancis traveling ke Spanyol traveling ke Italia traveling ke Vatican traveling ke Swiss traveling Singapore Traveling ke Turki Perjalanan umrahku traveling ke Dubai traveling ke Hongkong dan Shenzhen China traveling ke Thailand With Love,
PengalamanJalan-Jalan ke Jepang : Part 2 (Osaka) Hi, akhirnya dapat kesempatan untuk menulis lagi. Beberapa saat yang lalu gw sempat menulis mengenai perjalanan gw ke Jepang. Tadinya gw mw buat semuanya jadi 1 artikel, eh ternyata itu jadi kepanjangan. Jadi mau gamw gw buat jadi beberapa artikel.
Last Updated 16-November-2022 Haiiii pembaca setia blog gue kaya ada aja yang ganteng dan cantik, kalau kalian tidak sengaja mampir ke post ini untuk mencari info seputar Anime, AKB48, Gundam maka anda 101% di jamin tidak akan menemukan info tersebut! Karena pada post ini gue mau sharing catatan perjalanan gue jalan-jalan keliling Jepang selama 10 hari dan 6 kota yaitu Tokyo, Kyoto, Osaka, Nara, Kobe, Himeji Selain itu ada info seputar penerbangan, visa, itinerary, biaya, internet wifi, biaya dan informasi lain nya yang akan berguna buat kamu yang ingin ke Jepang * * * * * Penerbangan ke Jepang Untuk dapat menuju Jepang dari Indonesia, ada banyak maskapai penerbangan yang dapat di gunakan, dapat di cek melalui website SkyScanner. Di Jepang terdapat banyak bandara Internasional, namun yang biasa nya di jadikan tempat kedatangan yaitu Bandara Internasional Haneda yang terletak di kota Tokyo, Bandara Internasional Kansai yang terletak di kota Osaka, dan Bandara Internasional Chitose yang terletak di kota Sapporo. Untuk penerbangan dari Jakarta ke Jepang, bagi anda yang low budget bisa menggunakan maskapai berjenis LCC Low Cost Carriers dengan catatan harus beli tiket berjenis promo karena kalau tidak promo, harga nya tidak terlalu jauh berbeda dengan maskapai berjenis Full Services Berikut maskapai yang gue rekomendasikan untuk penerbangan dari Jakarta 1. AirAsia – transit di Kuala Lumpur LCC – harga promo kisaran – juta rupiah Pulang Pergi 2. Garuda Indonesia Full Services harga kisaran – 7 juta rupiah pulang pergi Untuk mendapatkan tiket promo jenis LCC, bisa dibaca tips dan trik nya pada post berikut Cara, Tips dan Trik Membeli Tiket Pesawat Promo Murah Secara Online * * * * * Visa Jepang Visa Jepang Untuk dapat masuk ke Jepang dengan menggunakan Passport WNI Sipil, maka kita harus mempunyai Visa Jepang. Cara mendapatkan Visa Jepang, dapat di baca cara nya pada Cara, Syarat dan Pengalaman Mengurus Visa Jepang. Tapi sebelum mempersiapkan persyaratan Visa Jepang, pastikan anda terlebih dahulu punya Paspor ya! Cara membuat / memperpanjang Paspor dapat di lihat cara nya di sini Cara Membuat / Memperpanjang Paspor 2020. Per 1 Desember 2014, kabar gembira khusus buat pemegang E-Passport Indonesia karena pemerintah Jepang memberikan Bebas Visa Jepang Visa Waiver dengan cara hanya cukup mendaftarkan E-Passport nya di Kantor Kedutaan Jepang, detail nya dapat di baca pada Bebas Visa Jepang dengan E-Passport. * * * * * 4 Musim di Jepang Musim Semi, Panas, Gugur, Dingin di Jepang Di Jepang terdapat 4 musim yaitu Musim Semi Maret – Mei , Panas Juni – Agustus , Gugur September – November dan Dingin Desember – Februari . Setiap musim di Jepang mempunya keunikan masing-masing yang tidak boleh anda lewatkan Pada Musim Semi Spring , wisata piknik sambil melihat bunga Sakura yang bermekaran tentu menjadi tujuan utama pada musim ini. Permasalahan utama nya adalah timing bunga Sakura mekar di tiap kota Jepang itu berbeda, sehingga anda perlu jeli memilih hari dan bulan yang tepat. Untuk prediksi bunga Sakura mekar di tiap kota Jepang dapat di cek pada link berikut, Japan-Guide Cherry Blossom Forecast. Pada Musim Panas Summer , akan banyak festival kembang api atau dalam bahasa Jepang disebut dengan “Hanabi Taikai”. Untuk melihat jadwal festival kembang api tersebut dapat di cek pada link berikut, Japan-Guide Hanabi Taikai. Pada Musim Gugur Autumn , mata anda akan di manjakan dengan pemandangan daun-daun berguguran dan berwarna kemerahan hingga ke orange-an! Pada Musim Dingin WInter , saat nya waktu untuk bermain salju dan ski! Dari keempat musim di atas, yang paling saya suka adalah musim Gugur, alasan nya karena udara nya masih cukup bersahabat dan pemandangan daun-daun kemerah-merahan itu sangat menyegarkan mata Oh ya jangan lupa juga untuk selalu mengecek prakiraan cuaca hari itu dan besok ketika travelling ke Jepang, gue bisa katakan tingkat akurasi nya 95% berkaca pengalaman travelling gue ke Jepang kemarin di musim Panas, jadi kalau di katakan besok hujan ya arti nya hujan, jadi pastikan bawa payung atau engga gigit jari dah gara-gara kehujanan di jalanan Anda bisa menggunakan link berikut untuk mengecek prakiraan cuaca di Jepang, Japan Weather Forecast. * * * * * Itinerary Keliling Jepang Itinerary Liburan Ke Jepang Jepang terlalu luas jika hanya di explore hanya selama 10 hari karena terlalu banyak tempat yang harus di kunjungi. Jika ada kesempatan pergi ke Jepang lagi, gue pengen banget explore kota Tokyo dan pulau Hokkaido di utara Jepang. Berikut cerita perjalanan gue selama 11 hari, dapat di lihat detail nya pada masing-masing hari Link akan di update jika Post nya sudah jadi Hari 1 Tidur di Bandara Haneda Tokyo Demi Ngirit Hari 2 Senang sekaligus Sebel Pergi ke Kawaguchiko Lake ~ Tokyo Shinjuku Shopping Area, Kawaguchiko Lake Hari 3 Pengalaman Keliling Tokyo Full Day Hachiko, Shibuya, Harajuku, Akihabara Hari 4 Ketemu Naruto di Toei Kyoto Studio Park Toei Uzumasa Eigamura ~ Kiyomizudera Temple Hari 5 Seharian Keliling Kyoto Fushimi Inari, Arashiyama, Kinkakuji Temple, Gion Hari 6 One Day Trip Nara dan Kobe dari Osaka Todaiji Temple, Kobe Tower, Kobe Harborland Hari 7 Osaka Castle, Osaka Aquarium Kaiyukan – Tempozan Ferris Wheel, Shinsaibashi Hari 8 Osaka Museum Housing and Living, Shitennoji Temple, Daisen Park Hari 9 Putih nya Himeji Castle dan Megah nya Umeda Sky Building Hari 10 Dotonbori Osaka – Tempat Asyik Jalan-Jalan Santai, Shopping dan Kuliner * * * * * Biaya Keliling Jepang 10 hari 6 kota Japan Money Karena detail pengeluaran perhari nya sudah di jelaskan di tiap post per hari nya, maka di sini gue akan menjelaskan total pengeluaran trip keliling 10 hari 6 kota di Jepang berdasarkan pengalaman pribadi. FYI, ini bukan biaya backpacker ya, lebih tepat nya flashpacker 1 Yen = Rp 110 Pesawat Pergi Jakarta – Kuala Lumpur – Tokyo Haneda AirAsia – Sharing Bagasi 20 KgRp Pesawat Pulang Osaka Kansai – Kuala Lumpur – Jakarta AirAsia – Bagasi 25 Kg and MealRp Jepang Single EntryRp 7 Malam di 3 Tokyo – 1 Malam di Khaosan Tokyo Laboratory Private Room 3 orang = Kyoto – 2 Malam di Backpackers Hostel K’s House Private Room 4 orang = Osaka – 2 Malam di Backpackers Hotel Toyo Private Room 1 orang = Osaka – 2 Malam di Hotel Shin Imamiya Private Capsule Room 1 orang = Yen = Rp lokal di 6 2 Day Pass Tokyo Subway = Airport Haneda ke Sengakuji Station = 410 Pasmo Card dan Top Up = Tiket Bus Shinjuku Station ke Kawaguchi Station One Way Yen = Sight Seeing bus di sekitar Kawaguchi Lake = Willer Bus Tokyo ke Kyoto Bus S123 = 2 pcs – 1 Day Pass Kyoto Bus 500 Yen = 3 Day Kansai Thru Pass = 2 pcs – 1 Day Pass Osaka Subway 800 Yen = Yen = Rp Makan, Jajan, Ngemil 10 Yen = Rp Masuk Tempat Yen = Rp Sewa Pocket Egg WIFI di Jakarta 7 gb = Rp Rp Pengeluaran Jepang 10 Hari Exclude Belanja dan Oleh-Oleh Rp Pengeluaran terbesar gue untuk trip Jepang ini adalah belanja fashion dan oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat terdekat. Banyak harga fashion murah di bawah 1000 Yen dengan kualitas H&M dan Uniqlo yang tentu buat gue lapar mata’ saat itu terus kalap deh belanja nya Untuk oleh-oleh Tokyo Banana gue kebetulan membeli di Bandara Kansai harga nya Yen untuk isi 12 dan 953 Yen untuk isi 8, sedangkan Kitkat plastik besar seperti pada gambar rata-rata di kisaran 280 Yen / bungkus. Kalap Belanja di H&M dan Uniqlo Jepang Oleh-oleh Tokyo Banana, Kitkat, Chocobi * * * * * Penginapan Jepang AGODA Harga rata-rata penginapan sekelas hostel untuk level nyaman dan murah di kisaran – Yen tergantung kota dan lokasi nya. Tokyo, menurut gue adalah kota paling mahal menurut untuk biaya penginapan semalam nya. Gue menggunakan BOOKING]dot]COM sebagai sarana tempat booking penginapan disana, bayar nya full cash langsung di hari H nya tiba di penginapan. Berikut list penginapan di Tokyo, Kawaguchiko, Hakone, Kyoto dan Osaka yang recommended untuk di jadikan tempat tinggal selama trip ke Jepang Klik pada link untuk detail penginapan nya TOKYO Sakura Hostel Asakusa Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Twin Room untuk 2 orang K’s House Tokyo Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm, Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Twin Room untuk 2 orang, Mulai dari Rp tipe Kamar Standard Twin Room with Sofa untuk 3 orang Khaosan Tokyo Laboratory Mulai dari Rp / malam, tipe kamar Triple Room untuk 3 orang Khaosan Tokyo Samurai Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm KAWAGUCHIKO DAN HAKONE K’s House Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Double Bed untuk 2 orang K’s House Fuji View Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Double Bed untuk 2 orang K’s House Hakone – Onsen Hostel Mulai dari Rp / malam tipe Single Futon Kamar Dorm KYOTO K’s House Kyoto Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp tipe kamar Triple Room untuk 3 orang J-Hoppers Kyoto Guesthouse Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Standard Room untuk 3 orang Kyoto Hana Hostel Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm dan Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Japanese Style Twin Room – Dekat dengan JR Kyoto Station! OSAKA Backpacker Hotel Toyo Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Single Room dan Mulai dari Rp tipe Kamar Twin Room untuk 2 orang Hotel Shin Imamiya Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Single Capsule Room dan Mulai dari Rp tipe Kamar Double Capsule Room untuk 2 orang J-Hoppers Osaka Guesthouse Mulai dari Rp malam tipe Kamar Dorm, Mulai dari Rp tipe Kamar Double Room, Mulai dari Rp 1juta / malam tipe Kamar Triple Room GUEST HOUSE B’s Five Mulai dari Rp / malam tipe Kamar Dorm – Dekat dengan Glico Man Sign di Dotomburi Berikut Review penginapan yang gue gunakan selama di Jepang Hostel Khaosan Tokyo Laboratory dan K’s House Kyoto – Hostel Nyaman Khaosan Tokyo Laboratory dan K’s House Kyoto Hotel Toyo dan Hotel Shin Imamiya di Osaka, Hotel di Osaka Murah, Meriah, Mewah – Hotel Toyo dan Hotel Shin Imamiya * * * * * Voucher Discount Tujuan wisata turis ke Tokyo / Osaka pasti menuju Universal Studio Japan atau Disneyland Tokyo. Kabar baik nya bisa beli beli tiket atraksi ini secara online loh, bisa di klik di link di bawah ya * * * * Internet Jepang Internet merupakan hal penting banget buat gue selama trip ke Jepang, selain buat eksis di social media, internet di sini sangat berguna banget buat menunjukkan jalan, rute subway, kereta, bus dan juga tempat wisata yang akan gue kunjungi. Karena jumlah total peserta trip ke Jepang ini ada 4 orang, jadi nya opsi menyewa Pocket Wifi dari Indonesia merupakan pilihan terbaik buat kelompok gue. Alternatif nya buat yang mau melakukan membeli SIM Card Jepang / menyewa Portable WIFI secara online tetapi melakukan pick up barang nya di bandara Jepang, bisa mencoba link di bawah * * * * Aplikasi Petunjuk Arah – Google Maps Tampilan Google Maps Jepang Buat anda yang ingin mengandalkan Free Wifi selama berwisata ke Jepang, gue sarankan berpikir 10x karena itu bukan lah pilihan yang menguntungkan. Lebih baik keluar uang lebih untuk mendapatkan fasilitas internet di Jepang karena hal tersebut dapat membantu anda dalam mencari petunjuk arah “How to Get There” ke tempat yang anda ingin tuju. Pada trip Jepang ini, gue hanya mengandalkan pocket WIFI Internet dan aplikasi “Google Maps”, hasil nya? Engga ada tuh acara nyasar Oh ya asik nya di aplikasi “Google Maps” ini adalah gue bisa mengetahui line kereta yang di gunakan adalah line JR atau bukan, karena tidak semua pass mengcover JR sehingga harus di butuhkan alternatif line lain yang tidak memerlukan line JR, untung nya dengan aplikasi “Google Maps”, semua masalah tersebut dapat di selesaikan dengan mudah. Yang paling penting adalah petunjuk nama stasiun yang diberikan semua dalam BAHASA INGGRIS, kalau dalam kanji mah bisa bohwat dah! * * * * * Transportasi Jepang Tokyo Subway, Kyoto Bus, Kansai Pass, Osaka Subway Di Jepang ada banyak sekali jenis Pass yang sangat berguna untuk menghemat pengeluaran transportasi kamu buat yang suka berpindah-pindah lokasi menggunakan Subway / Kereta. FYI harga tiket satuan Subway / Kereta itu mahal, jadi lebih baik gunakan Pass. Alternatif nya buat jenis transportasi yang tidak tercover oleh Pass, bisa membayar menggunakan Pasmo Card untuk segala jenis transportasi Subway, Kereta, Bus yang penggunaan nya hanya tinggal Top Up dan Tapping, tidak perlu repot membeli tiket satuan terus menerus. Yang mau beli Subway Pass, Transfer Kereta / Bus dari Bandara ke Pusat Kota, bisa cek link di bawah ya menentukan Pass yang cocok untuk acara travelling ke Jepang adalah harus membuat itinerary acara mau kemana aja selama di Jepang, dari rundown itinerary tersebut baru bisa di tentukan jenis Pass mana yang meng-cover rute yang dipakai. Berikut macam-macam pass di Jepang yang sekira nya berguna buat anda beli Japan Rail Pass Macam-Macam Pass yang berguna untuk keliling di Tokyo JR East Pass JR Tokyo Wide Pass Tokyo Subway Pass + Airport Return Haneda or Narita Kyoto Bus dan Subway Pass Osaka Amazing Pass Buat Keliling di Kota Osaka Seharian Kansai Thru Pass Berguna untuk keliling di Kansai Area seperti Osaka, Kyoto, Nara, Kobe, Himeji, Wakayama, dll Hankyu Touris Pass Keliling Osaka, Kyoto, Kobe – Hanya Valid di semua jalur Hankyu Willer Express Bus Pass Buat Pecinta Bus Jepang untuk Perjalanan Jarak Jauh JR Pass itu sendiri macam-macam nya banyak, khusus JR Pass sendiri hanya bisa di beli di negara asal tidak bisa di beli di Jepang langsung , selain itu bisa di beli di Jepang langsung, untuk yang mau membeli secara online, bisa mencoba link di bawah jamin trusted! * * * * Colokan Listrik di Jepang Colokan Listrik Jepang Jangan lupa bawa converter listrik ini sejak dari Indonesia kalau berwisata ke Jepang atau anda akan kerepotan untuk urusan charge gadget anda. Beli di Jepang langsung juga engga recommended ya, pengalaman gue hunting converter listrik ini di Akihabara Tokyo untuk teman gue yang lupa bawa, gue harus sampai cari kira-kira 7 toko baru dapat toko elektronik yang jual converter listrik ini * * * * * Info Lain Berikut list-list website yang sekira nya berguna buat anda untuk referensi ke Jepang Japan Guide Semua tentang Jepang ada di sini Hyperdia Untuk Menghitung Biaya Transportasi Japan Rail JR Pass Calculator Untuk Membandingkan Biaya Perjalanan Antara JR Pass dengan Non JR Pass * * * * * QUESTION ??? Jika ada pertanyaan lain seputar travelling ke Jepang, jangan ragu untuk di tanyakan ya via komentar, siapa tau gue bisa jawab NOTE JANGAN minta tolong gue untuk buat / menyusun itinerary ya karena gue sendiri juga tidak ahli dalam urusan itinerary~ dan jangan tanya tentang tempat wisata / kuliner yang recommended di Jepang! .
  • z90stn31zs.pages.dev/333
  • z90stn31zs.pages.dev/94
  • z90stn31zs.pages.dev/284
  • z90stn31zs.pages.dev/209
  • z90stn31zs.pages.dev/139
  • z90stn31zs.pages.dev/361
  • z90stn31zs.pages.dev/62
  • z90stn31zs.pages.dev/211
  • z90stn31zs.pages.dev/122
  • pengalaman jalan jalan ke jepang