RT@DPWPKBJAKARTA: Memperingati Hari Santri Nasional 2021, Pengurus DPW PKB DKI Jakarta berziarah ke Makam Alim Ulama DKI Jakarta diantaranya (KH.
.Syekh Ahmad Marzuki Mirshod. Syekh Ahmad Marzuki merupakan salah satu mahaguru ulama Nusantara yang mempunyai peranan penting dalam dakwah Islam di tanah Betawi Jakarta. Beliau mendapat gelar Guru Marzuki. Syekh Ahmad Marzuki lahir dari pasangan Syekh Ahmad Mirshod dan Hajjah Fathimah binti Haji Syihabuddin Maghrobi Al-Maduri. Ibunya masih memiliki garis keturunan dari Maulana Ishaq Gresik Jawa Timur. Dari jalur ayah, beliau memiliki silisah nasab yang berasal dari bangsawan Melayu Pattani. Nama lengkapnya adalah KH KH Ahmad Marzuki bin Mirsod bin Hasnum bin Khatib Sa’ad bin Abdurrahman bin Sultan Ahmad al-Fathani. Ahmad Marzuki lahir pada malam Ahad 16 Ramadhan 1293 H 1876 M di Rawabangke Rawa Bunga Jatinegara Jakarta Timur. Ayahnya wafat saat dia berusia 9 tahun. Dia belajar agama kepada Habib Utsman bin Muhammad Banahsan pada usia 16 tahun. Sebelumnya, dia belajar al-Quran kepada Haji Anwar. Penimbaan ilmunya dilanjutkan ke Makkah. Guru-guru Syekh Ahmad Marzuki di Tanah Haram antara lain Syayyid Ahmad Zaini Dahlan Mufti Makkah dan Syaikh Muhammad Umar Syatho. Kepulangan ke bumi Nusantara berawal dari sepucuk surat yang diterima Ahmad Marzuki dari Sayyid Utsman. Syekh Ahmad Marzuki merintis dakwah dan mengajar di Kampung Muara. Banyak penduduk setempat memeluk agama Islam dan tidak sedikit santri dari pelbagai daerah berdatangan menimba ilmu kepada beliau. Guru Marzuki mengarang sejumlah kitab dalam bahasa Arab seperti Sabilut Taqlid, Tuhfatur Rahman fi Bayan Akhlaq Bani Akhir Zaman, Sirajul Mubtadi dll. Laqsana Malayang Guru Marzuki juga memiliki kepedulian besar kepada gerakan kebangsaan. Beliau turut berkontribusi dalam mengembangkan Nahdlatul Ulama di tanah Betawi. Syekh Ahmad Marzuki wafat pada Jumat pagi tanggal 25 Rajab 1352 H 1934 M. Shalat Jenazah diimami oleh Habib Ali bin Abdurrohman al-Habsyi Habib Ali Kwitang. Jenazahnya dimakamkan sesudah shalat Ashar. Infografis oleh Ahmad Hudaepi.
Narasumber: KH. Rakhmad Zailani Kiki (Peneliti Sejarah Ulama Betawi) Host : Catur SetiawanPeran perjuangan KH. Marzuki bin Mirsod Cipinang Muara atau Guru
BacaJuga. Berikut ini adalah nama para ulama NU yang masih hidup yang mempunyai karya berupa kitab kuning dalam bahasa arab: 1. KH. Toyfur Ali Wafa. KH. Thoifur Ali Wafa lahir pada 20 Sya’ban 1384 H atau bertepatan pada tahun 1964 di Ambunten Sumenep. Beliau merupakan putra dari pasangan Kiai Ali Wafa dan Nyai Mutmainnah binti Dzil Hija.
BiografiKH. Maimun Zubair dari Masa ke Masa. Biografi KH. Maimun Zubair dari Masa ke Masa. Bagaikan Matahari yang selalu terbit dari timur, maka sama halnya dengan terbitnya para santri dari Serang. Pribadi yang santun, rendah hati dan jumawa telah terlahir pada hari Kamis, 28 Oktober 1928.
Pengaruhguru atau kiai tak mengenal pada batas geografis. Khusus pada bidang ilmu agama Islam di Indonesia pada masa-masa peperangan kala itu di Jakarta (Batavia), sehingga masyarakat umum terdidik dan mengetahui bahwa di Nusantara ini memiliki caranya sendiri dalam menerapkan kebijakan pengajaran dan pembelajaran islam melalui pendekatan budaya.
Mendengarkalimat seperti itu, Mbah Dullah langsung ‘mengingatkan’ Kiai Sahal. Ia kemudia dawuh: “ Kok durung, ora ngunu Hal (Kok belum mendapatkan bantuan, yang benar tidak mendapatkan bantuan pemerintah gitu Hal),” kata Mbah Dullah mengingatkan Kiai Sahal, seperti dikutip dari buku Keteladanan KH Abdullah Zain Salam (Jamal Ma’mur
Perludi ketahui bahwa tatkala organisasi NU akan masuk ke Batavia/Jakarta,para Ulama NU terlebih dulu meminta restu AlHabib Ali bin Abdurrahman AlHabsyi Kwitang,lalu Habib Ali meminta kepada KH Ahmad Marzuki bin Mirshod muara untuk melihat perkembangan NU bilkhusus didaerah Jombang,untuk melihat NU secara lebih dekat.
. z90stn31zs.pages.dev/157z90stn31zs.pages.dev/247z90stn31zs.pages.dev/115z90stn31zs.pages.dev/383z90stn31zs.pages.dev/118z90stn31zs.pages.dev/299z90stn31zs.pages.dev/249z90stn31zs.pages.dev/396z90stn31zs.pages.dev/208
kh marzuki bin mirshod